Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
"Kami mendesak WHO untuk melanjutkan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa personelnya yang melecehkan perempuan dan anak perempuan mereka di komunitas kami telah benar-benar dihukum berat," kata Esperence Kazi, koordinator kelompok hak-hak perempuan 'One Girl One Leader'.
Salah satu korban, masih berusia 14 tahun, mengaku dijemput begitu saja oleh seorang petugas WHO di pinggir jalan. Menurut laporannya, petugas awalnya menawari tumpangan untuk pulang, tapi justru membawanya ke sebuah hotel di mana aksi pemerkosaan terjadi.
Beberapa korban lain yang dipekerjakan dalam bantuan, mengatakan kepada tim peninjau bahwa mereka terus dilecehkan secara seksual oleh pria yang bekerja sebagai pengawas.
Para pelaku memaksa mereka berhubungan seks dengan iming-iming mempertahankan pekerjaan, mendapatkan bayaran atau mendapatkan posisi yang lebih baik. Beberapa dari mereka yang menolak akhirnya diberhentikan dari pekerjaan.
Wakil ketua investigasi Aichatou Mindaoudou mengatakan bahwa beberapa utusan WHO yang ada di level atas sadar akan apa yang sedang terjadi namun tidak bertindak.