kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.297   -16,91   -0,23%
  • KOMPAS100 1.119   -2,82   -0,25%
  • LQ45 887   -4,66   -0,52%
  • ISSI 223   0,53   0,24%
  • IDX30 455   -3,21   -0,70%
  • IDXHIDIV20 550   -3,09   -0,56%
  • IDX80 128   -0,46   -0,36%
  • IDXV30 137   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 151   -1,01   -0,67%

3 Kesalahan Investasi yang Bisa Mengacaukan Masa Pensiun Menurut Warren Buffett


Selasa, 26 November 2024 / 04:00 WIB
3 Kesalahan Investasi yang Bisa Mengacaukan Masa Pensiun Menurut Warren Buffett
ILUSTRASI. Warren Buffett percaya, sebagian besar kesuksesannya didasarkan pada kemampuan dalam menghindari kehilangan uang. Mandatory Credit: Steven Branscombe-USA TODAY Sports


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Warren Buffett percaya bahwa sebagian besar kesuksesannya didasarkan pada kemampuannya dalam menghindari kehilangan uang.

“Anda hanya perlu melakukan sedikit hal yang benar dalam hidup Anda selama Anda tidak melakukan terlalu banyak kesalahan,” kata Warren Buffett.

Mengutip Yahoo News, berikut tiga kesalahan investasi yang harus Anda hindari agar kekayaan Anda terjamin dalam jangka panjang dan tidak mengacaukan rencana pensiun di masa depan:

1. Berspekulasi daripada berinvestasi

Beberapa investor gagal mengenali perbedaan antara aset spekulatif dan aset layak investasi. 

Menurut Buffett, perbedaannya terletak pada bagaimana aset tersebut menghasilkan return.

“Semua investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang sekarang untuk mendapatkan lebih banyak uang kembali di masa depan,” jelas Buffett. 

Baca Juga: 3 Pelajaran Investasi yang Berlaku Sepanjang Masa dari Warren Buffett

“Sekarang, ada dua cara untuk mendapatkan uang itu kembali. Salah satunya adalah dari apa yang akan dihasilkan oleh aset itu sendiri. Itu adalah investasi. [Yang lainnya] berasal dari apa yang akan dibayar orang lain kepada Anda di kemudian hari, terlepas dari apa yang dihasilkan aset tersebut. Dan saya menyebutnya spekulasi,” tambahnya.

Berdasarkan filosofi ini, aset yang menghasilkan pendapatan secara organik – seperti lahan pertanian, perusahaan yang menghasilkan keuntungan, saham dividen, dan dana investasi real estat – layak untuk diinvestasikan.

Di sisi lain, aset spekulatif, seperti Bitcoin, seni rupa, atau startup teknologi yang tidak menghasilkan keuntungan, dapat terpengaruh sentimen pasar yang tidak dapat diprediksi.

2. Mencoba mengatur waktu pasar

Investor sering kali meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka bisa menunggu waktu yang tepat untuk membeli atau menjual suatu saham. 

Namun, investor berpengalaman memahami bahwa siklus pasar tidak dapat diprediksi, sehingga mempertahankan investasi lebih lama biasanya merupakan pendekatan terbaik.

Baca Juga: 4 Cara Warren Buffett untuk Kaya Raya, Semua Bisa Melakukannya

3. Membayar lebih

Selama terjadi gelembung pasar dan aksi spekulatif, investor menghadapi risiko membayar lebih untuk suatu aset. Hal ini dapat merugikan keuntungan.

“Tidak peduli betapa hebatnya sebuah bisnis, selalu ada risiko bahwa Anda harus membayar harganya [dan] dibutuhkan waktu beberapa tahun bagi bisnis tersebut untuk mengejar ketertinggalannya,” kata Buffett. 

Dengan kata lain, penilaian tidak boleh diabaikan.

Selanjutnya: Pilkada 27 November 2024 Libur atau Tidak? Cek SK dari Kemenaker

Menarik Dibaca: Katalog Promo Superindo Weekday Diskon hingga 55% Periode 25-28 November 2024



TERBARU
Kontan Academy
Banking and Credit Analysis Working with GenAI : Promising Use Cases

[X]
×