Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sang Oracle of Omaha, Warren Buffett, berterus terang kepada para investor dengan menunjukkan potensi dan bahaya pasar saham hanya dalam empat kata.
Ini adalah akhir dari sebuah era di Wall Street. Dalam waktu kurang dari empat bulan, Warren Buffett dari Berkshire Hathaway akan pensiun dari jabatan CEO yang telah dijabatnya selama enam dekade.
Mengutip The Motley Fool, selama 60 tahun kepemimpinannya, ia telah menghimpun keuntungan kumulatif sekitar 6.140.000% pada saham Kelas A perusahaannya. Ini sangat baik jika dibandingkan dengan total pengembalian sekitar 43.300%, termasuk dividen, yang dihasilkan oleh indeks acuan S&P 500 dalam rentang waktu yang sama.
Kinerja Oracle of Omaha yang luar biasa ini telah menjadikannya manajer investasi yang paling banyak diikuti di Wall Street, dengan beberapa investor memanfaatkannya untuk meraih keuntungan jangka panjang yang substansial.
Namun, faktor lainnya -- selain pengembalian yang luar biasa -- investor semakin menghargai Buffett karena kesediaannya untuk berbagi pemikiran dan karakteristik perusahaan yang ia cari ketika mengambil saham di bisnis yang luar biasa. Dia kerap membagikan nasihatnya lewat surat tahunan pemegang saham Berkshire maupun rapat tahunan perusahaan.
Meskipun banyak buku telah ditulis tentang cita-cita investasi Warren Buffett, empat kata yang "kurang menyenangkan" dari surat terbaru pemegang saham Berkshire dengan sempurna merangkum mengapa ia merupakan investor yang fenomenal, dan menjelaskan mengapa aktivitas investasinya baru-baru ini mengirimkan peringatan yang jelas kepada Wall Street.
Baca Juga: 6 Prinsip Investasi Warren Buffett yang Bikin Kaya Raya
Buffett kirim peringatan senilai US$ 344 miliar kepada Wall Street lewat empat kata
Investor kemungkinan besar menyadari beberapa prinsip inti Oracle of Omaha. Misalnya, Buffett lebih suka membeli saham di perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, tim manajemen yang kuat, dan program pengembalian modal yang menjanjikan.
Ia juga memandang investasi sebagai komitmen multi-tahun atau multi-dekade, dengan delapan saham dalam portofolio Berkshire saat ini dianggap sebagai kepemilikan "tak terbatas".
Namun, mungkin nasihat investasi terbaik yang pernah ditawarkan Buffett, ditulis dalam surat tahunan terbaru pemegang saham Berkshire Hathaway. Saat membahas alokasi dana perusahaannya, Buffett menyatakan lewat empat kata, "Often, nothing looks compelling" atau jika diartikan "Seringkali, tidak ada yang terlihat menarik".
Pada dasarnya, bos miliarder Berkshire ini adalah investor nilai yang teguh. Meskipun ada beberapa "aturan Buffett" tak tertulis yang terkadang dilanggar, seperti berinvestasi untuk jangka pendek melalui peluang arbitrase, petinggi Berkshire ini tidak mau membeli saham jika valuasinya tidak masuk akal.
Saat ini, valuasi saham secara historis mahal. Mengingat bahwa valuasi bersifat subjektif, namun "indikator Buffett" baru-baru ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Ukuran valuasi ini menjumlahkan kapitalisasi pasar kumulatif semua perusahaan publik di AS dan membagi angka ini dengan produk domestik bruto (PDB) AS.
Rasio kapitalisasi pasar terhadap PDB, yang rata-rata mendekati 85% PDB AS ketika diuji kembali ke tahun 1970, melampaui 214% pada akhir Agustus. Dengan kata lain, saham-saham di AS saat ini sangat mahal dibandingkan ukuran ekonominya, sehingga wajar kalau Warren Buffett dan timnya kesulitan menemukan saham dengan harga murah (undervalued) untuk diinvestasikan.
Baca Juga: 31,3% Investasi Warren Buffett Terkunci di 3 Saham AI, Ini Daftarnya
Mulai Oktober 2022, Oracle of Omaha mulai menjual lebih banyak saham daripada yang dibelinya. Aktivitas penjualan bersih ini telah berlangsung selama 11 kuartal berturut-turut (1 Oktober 2022 – 30 Juni 2025), dengan total penjualan saham bersih sebesar US$ 177,4 miliar. Sementara itu, tumpukan kas Berkshire Hathaway, yang mencakup kas, setara kas, dan obligasi pemerintah AS, telah membengkak mendekati rekor US$ 344,1 miliar.
Meskipun memiliki modal sebesar US$ 344 miliar, Buffett lebih memilih menjadi penjual bersih saham, dan bahkan tidak lagi membeli saham perusahaannya sendiri. Ini adalah peringatan langsung yang diterima Wall Street dari kepala miliarder Berkshire.
Kesabaran membuahkan hasil yang sangat baik di pasar saham
Meskipun nasihat Buffett yang kurang menyenangkan – "Often, nothing looks compelling" – dengan sempurna menjelaskan mengapa ia lebih cenderung menjadi penjual daripada pembeli di tengah pasar saham yang secara historis mahal, nasihat itu juga memberikan latar belakang bagaimana bos Berkshire tersebut mampu menghasilkan imbal hasil yang luar biasa selama enam dekade.
Pada dasarnya, Warren Buffett sangat menyadari bahwa ekonomi AS dan pasar saham telah berkembang dalam jangka panjang. Meskipun resesi dan koreksi pasar saham merupakan aspek normal dan tak terelakkan dari siklus ekonomi dan pasar saham masing-masing, optimisme tetap berlaku dalam jangka panjang.
Ini berarti bersabar dan menunggu dislokasi harga menjadi nyata adalah strategi yang jitu dan telah teruji waktu.
Tonton: Bill Gates Siap Donasikan 99% Kekayaannya untuk Afrika. Nilainya Capai Rp 3.249 Triliun
Meskipun menunggu Warren Buffett dan para penasihat utamanya untuk menggunakan peti harta karun Berkshire Hathaway bisa membuat frustrasi, kesabaran telah membuahkan hasil yang sangat besar selama beberapa dekade. Ketika dislokasi harga menjadi nyata di masa depan, Buffett atau penggantinya Greg Abel akan siap untuk menerkam.