Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Empat negara Uni Eropa, yaitu Lituania, Slovakia, Latvia, dan Estonia, pada hari Selasa (24/5) menyerukan agar aset Rusia yang dibekukan bisa dicairkan untuk membangun kembali Ukraina.
Melalui surat bersama yang ditunjukkan pada hari Senin (23/5), keempat negara meminta agar semua biaya pembangunan kembali di Ukraina harus ditanggung oleh Rusia. Di dalamnya juga termasuk kompensasi bagi korban.
Dilansir dari Reuters, surat tersebut juga menyerukan agar Uni Eropa mulai mempersiapkan sanksi baru terhadap Rusia.
Baca Juga: Inggris Bertekad Persenjatai Moldova Sesuai Standar NATO untuk Hadapi Rusia
"Jika Rusia tidak menghentikan agresi militer terhadap Ukraina, seharusnya tidak ada ikatan ekonomi yang tersisa antara Uni Eropa dan Rusia sama sekali. Ini memastikan bahwa tidak ada sumber daya keuangan, produk, atau layanan kami yang berkontribusi pada mesin perang Rusia," ungkap surat tersebut.
Pada 3 Mei lalu, Ukraina memperkirakan akan membutuhkan dana mencapai US$600 miliar untuk membangun kembali negaranya yang hancur akibat invasi Rusia.
Namun, Ukraina juga menyadari bahwa jumlahnya sangat mungkin akan bertambah mengingat perang masih berlanjut dan belum menunjukkan tanda perdamaian.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Genap 4 Bulan: Ini Deretan Peristiwa Perang Tanpa Akhir
Keempat negara yang memberikan usul mengutip bahwa Uni Eropa dan negara lainnya yang sejalan telah membekukan aset milik individu dan entitas Rusia dan sekitar US$300 miliar cadangan bank sentral.
Uni Eropa sejauh ini juga telah membekukan aset senilai sekitar 30 miliar euro dari oligarki dan entitas Rusia dan Belarusia.
Mereka mendesak agar dana yang dibekukan tersebut segera diidentifikasi secara hukum agar penggunaannya bisa dimaksimalkan.
Minggu lalu, Komisi Eropa mengatakan pihaknya dapat memeriksa apakah mungkin untuk menyita aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai Ukraina di bawah undang-undang nasional dan Uni Eropa. Namun, mereka tidak tidak menyebutkan cadangan bank sentral.
Juru bicara komisi, Christian Wigand, mengatakan pihaknya akan segera menyampaikan proposal untuk merevisi dan memperkuat aturan Uni Eropa tentang penyitaan dan untuk memperkuat pemulihan aset dan sistem penyitaan.