Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris "Rich Dad Poor Dad," terkenal dengan kebijaksanaannya yang tidak konvensional menantang pemikiran kelas menengah tradisional tentang uang dan penciptaan kekayaan.
Mengutip New Trader U, artikel ini membahas lima pelajaran keuangan utama Kiyosaki yang dapat membantu membentuk kembali pendekatan Anda terhadap pengelolaan uang dan pembangunan kekayaan. Apa saja?
1. Orang Kaya Tidak Bekerja untuk Uang
Pelajaran pertama Kiyosaki menjungkirbalikkan kebijaksanaan konvensional tentang menghasilkan uang. Alih-alih berfokus pada menukar waktu untuk gaji, ia menekankan bahwa orang kaya memprioritaskan perolehan aset yang menghasilkan pendapatan.
"Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka," kata Kiyosaki.
Prinsip ini mendorong perubahan pola pikir dari menjadi karyawan menjadi investor atau pemilik bisnis.
Baca Juga: 6 Pendapatan Pasif Terbaik di Tahun 2025 ala Robert Kiyosaki, Bitcoin Tak Termasuk
Untuk mempraktikkannya, pertimbangkan untuk berinvestasi pada aset yang menghasilkan pendapatan seperti properti sewaan, saham pembayar dividen, aset digital, dan kekayaan intelektual atau membuat bisnis yang dapat beroperasi tanpa keterlibatan Anda secara terus-menerus.
Tujuannya adalah untuk membangun aliran pendapatan pasif yang terus mengalir baik Anda bekerja aktif atau tidak.
2. Literasi Keuangan Sangat Penting
Memahami bahasa uang sangat penting untuk kesuksesan finansial. Kiyosaki menekankan pentingnya memahami konsep keuangan mendasar seperti aset, liabilitas, arus kas, dan investasi.
Ia sering berkata, "Yang penting bukan berapa banyak uang yang Anda hasilkan. Tetapi berapa banyak uang yang Anda simpan."
Pelajaran ini menggarisbawahi perlunya pendidikan keuangan yang berkelanjutan. Mulailah dengan belajar membaca laporan keuangan, memahami berbagai instrumen investasi, dan memahami prinsip akuntansi dasar.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut 2 Hal yang Bikin Investasi Rugi Besar
Pengetahuan ini memberdayakan Anda untuk membuat keputusan yang tepat tentang uang dan investasi Anda daripada hanya mengandalkan saran orang lain.
3. Urus Urusan Anda Sendiri
Meskipun memiliki pekerjaan dapat memberikan stabilitas, Kiyosaki menyarankan untuk fokus membangun aset Anda daripada bekerja hanya untuk memperkaya orang lain.
Ia mengatakan, “Orang kaya fokus pada kolom aset mereka sementara orang lain fokus pada laporan pendapatan mereka."
Ini tidak berarti harus segera berhenti dari pekerjaan Anda. Sebaliknya, ini tentang mengembangkan bisnis sampingan atau investasi di samping pekerjaan tetap. Ini bisa melibatkan memulai bisnis daring, berinvestasi di real estat, atau menciptakan kekayaan intelektual.
Kuncinya adalah mulai membangun aset yang Anda miliki dan kendalikan, secara bertahap mengurangi ketergantungan Anda pada satu sumber pendapatan.
Baca Juga: Inilah 3 Cara Kekayaan Anda Diam-Diam Dicuri Menurut Robert Kiyosaki
4. Pahami Perbedaan Antara Aset dan Kewajiban
Definisi Kiyosaki tentang aset dan kewajiban berbeda dari akuntansi tradisional. Ia mendefinisikan aset sebagai hal-hal yang menghasilkan uang di saku Anda, sementara kewajiban mengeluarkan uang.
“Orang kaya memperoleh aset. Orang miskin dan kelas menengah memperoleh kewajiban yang mereka anggap sebagai aset,” ungkapnya.
Perspektif ini dapat mengubah pendekatan Anda terhadap keuangan pribadi secara radikal. Mobil, misalnya, sering dianggap sebagai aset dalam pemikiran tradisional. Namun, dengan biaya dan depresiasi yang terus-menerus, mobil merupakan kewajiban dalam pandangan Kiyosaki.
Di sisi lain, properti sewaan yang menghasilkan pendapatan bulanan akan dianggap sebagai aset. Dengan berfokus pada perolehan aset aktual, Anda dapat membangun kekayaan dengan lebih efektif.
Baca Juga: 6 Aturan Investasi Dasar dari Ayah Kaya yang Bikin Robert Kiyosaki Sukses
5. Manfaatkan Utang yang Baik untuk Keuntungan Anda
Dalam filosofi Kiyosaki, tidak semua utang diciptakan sama. Ia membedakan antara utang yang baik (digunakan untuk memperoleh aset yang menghasilkan pendapatan) dan utang yang buruk (digunakan untuk belanja konsumen).
"Orang kaya menggunakan utang untuk meningkatkan investasi dan menumbuhkan arus kas. Orang miskin menggunakan utang untuk membeli barang-barang yang membuat orang kaya semakin kaya,” jelasnya.
Prinsip ini mendorong penggunaan leverage secara bijak untuk mempercepat pembangunan kekayaan. Misalnya, mengambil hipotek untuk membeli properti sewaan dapat dianggap sebagai utang yang baik jika pendapatan sewa melebihi pembayaran hipotek dan pengeluaran lainnya.
Tonton: Robert Kiyosaki Ramal Keruntuhan Keuangan Global, Sarankan Investor Buru 3 Aset Ini
Namun, penting untuk memahami risiko yang terlibat dan menggunakan strategi ini dengan bijaksana.