kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

5 Kesalahan Finansial yang Kerap Dilakukan Warga Kelas Menengah, Hidup Pas-pasan


Jumat, 29 November 2024 / 06:29 WIB
5 Kesalahan Finansial yang Kerap Dilakukan Warga Kelas Menengah, Hidup Pas-pasan
ILUSTRASI. Bagi banyak individu kelas menengah, mendapatkan penghasilan yang baik tidak selalu berarti membangun keamanan finansial.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bagi banyak individu kelas menengah, mendapatkan penghasilan yang baik tidak selalu berarti membangun keamanan finansial. 

Meskipun telah berupaya sebaik mungkin, mereka sering kali terjebak dalam siklus hidup pas-pasan, tidak mampu menabung atau berinvestasi untuk masa depan. 

Melansir New Trader U, artikel ini membahas kesalahan finansial umum yang dilakukan kelas menengah dan bagaimana strategi untuk menghindarinya:

1. Inflasi Gaya Hidup

Salah satu perangkap paling umum bagi keluarga kelas menengah adalah inflasi gaya hidup. Ketika pendapatan mereka meningkat, pengeluaran mereka pun meningkat, yang menyebabkan keadaan stagnasi finansial yang terus-menerus. 

Alih-alih mengalokasikan pendapatan tambahan untuk tabungan dan investasi, mereka meningkatkan gaya hidup mereka, seperti membeli mobil mewah atau pindah ke rumah yang lebih mahal.

Untuk terbebas dari siklus ini, penting untuk mempertahankan gaya hidup yang konsisten bahkan saat pendapatan Anda meningkat. 

Dengan mengarahkan uang tambahan untuk tabungan dan investasi, Anda dapat membangun fondasi finansial yang kokoh untuk masa depan.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

2. Perencanaan Pensiun yang Tidak Memadai

Banyak individu kelas menengah mengabaikan untuk menabung secara memadai untuk masa pensiun, sering kali hanya mengandalkan Jaminan Sosial atau rencana yang disponsori perusahaan. 

Namun, sumber-sumber ini saja mungkin tidak menyediakan penghasilan yang cukup untuk mempertahankan gaya hidup yang nyaman selama masa pensiun.

Untuk mengamankan masa pensiun yang stabil, penting untuk mulai menyumbang ke rekening pensiun sejak dini. 

Menyisihkan sebagian penghasilan Anda secara konsisten untuk masa pensiun dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam jangka panjang.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

3. Mengumpulkan Utang Berbunga Tinggi

Terlalu bergantung pada kartu kredit dan pinjaman dengan suku bunga tinggi dapat dengan cepat menggerogoti kesejahteraan finansial seseorang. Pembayaran bunga menghabiskan sebagian besar pendapatan yang dapat digunakan untuk tabungan atau investasi.

Untuk menghindari jebakan ini, prioritaskan pelunasan utang berbunga tinggi segera. Hindari pinjaman yang tidak perlu dan fokuslah untuk hidup sesuai kemampuan Anda. 

4. Kurangnya Pengetahuan Investasi

Banyak individu kelas menengah menghindari investasi karena takut atau kurangnya pemahaman. Mereka mungkin menyimpan tabungan mereka di rekening berbunga rendah, sehingga kehilangan potensi pertumbuhan kekayaan melalui pengembalian berbunga.

Untuk mengatasi rintangan ini, pelajari prinsip-prinsip investasi dasar. Pertimbangkan dana indeks berbiaya rendah atau mintalah saran dari profesional keuangan. 

Tonton: Tahan Konsumsi, Masyarakat Kelas Menengah Bawah Pilih Simpan Dananya di Bank

5. Pengeluaran Berlebih untuk Perumahan dan Kendaraan

Biaya perumahan dan transportasi sering kali menghabiskan sebagian besar anggaran kelas menengah. Membeli rumah atau mobil dengan harga yang terjangkau dapat menyisakan sedikit ruang untuk pengeluaran penting lainnya, tabungan, dan investasi.

Untuk menghindari tekanan keuangan, belilah rumah dan kendaraan dalam kisaran yang terjangkau. Pertimbangkan total biaya kepemilikan, termasuk pemeliharaan, asuransi, dan pajak properti, daripada hanya berfokus pada pembayaran bulanan. 

Dengan mengendalikan pengeluaran ini, Anda dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk membangun kekayaan.



TERBARU

[X]
×