Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dalam buku populernya "Rich Dad Poor Dad," investor dan penulis Robert Kiyosaki berbicara tentang perencanaan keuangan dan membangun kekayaan.
Banyak pembaca sejak saat itu menerapkan nasihatnya untuk membantu memperbaiki situasi keuangan mereka.
Namun, seperti hampir semua nasihat, ada sejumlah kritikus yang mengatakan nasihatnya tidak berhasil untuk semua situasi.
Michael Gregory dari Dad is FIRE, misalnya, mencatat bahwa salah satu alasan nasihatnya tidak berhasil untuk semua orang adalah bahwa dorongan Kiyosaki untuk akumulasi kekayaan yang konstan dan tidak ada titik yang jelas untuk berhenti dapat membahayakan masa depan keuangan.
GOBankingRates mewawancarai lebih banyak pakar keuangan untuk mengetahui pendapat mereka tentang nasihat yang mungkin salah tentang membangun kekayaan dari Robert Kiyosaki:
1. Real Estat Bukan Jalan yang Dijamin Menuju Kekayaan
Christopher Stroup, pendiri dan presiden di Silicon Beach Financial, mempermasalahkan pendekatan Kiyosaki terhadap real estat.
“Kiyosaki mempromosikan real estat sebagai alat utama untuk membangun kekayaan, tetapi kenyataannya lebih bernuansa dari itu,” kata Stroup.
Dia menambahkan, “Pendapatan pasif dari real estat tidak selalu pasif karena memerlukan modal, waktu, dan keahlian. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik yang mencakup real estat, ekuitas, dan strategi yang hemat pajak dapat menghasilkan kekayaan jangka panjang yang lebih berkelanjutan.”
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kita Sudah Masuk Resesi! Saatnya Bertindak atau Tertinggal
2. Bitcoin Bersifat Spekulatif, Bukan Strategi Membangun Kekayaan
Stroup juga bilang, antusiasme Kiyosaki terhadap Bitcoin mengabaikan risiko fundamentalnya.
“Tidak seperti saham atau real estat, Bitcoin tidak menghasilkan dividen, sewa, atau laba,” katanya. “Bitcoin hanya bergantung pada spekulasi. Volatilitas yang ekstrem membuatnya tidak cocok sebagai aset pensiun inti, dan fluktuasi harganya dapat menghapus keuntungan dalam sekejap.”
3. Utang Bisa Berbahaya, Bukan Sekadar Alat
Kiyosaki mendorong penggunaan utang untuk memperoleh aset, tetapi tidak semua utang bersifat produktif. Menurut Stroup, pinjaman hanya akan berhasil jika aset yang mendasarinya terapresiasi dan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi kewajiban Anda.
Baca Juga: 3 Aset ala Robert Kiyosaki yang Bikin Masa Resesi Menjadi Saat Terbaik dalam Hidup
“Banyak investor yang menggunakan leverage secara berlebihan, dengan asumsi nilai akan selalu naik,” katanya. “Yang perlu Anda lakukan adalah melihat kembali ke tahun 2008 untuk membuktikan sebaliknya. Leverage yang cerdas bukanlah tentang ekspansi yang agresif. Ini tentang menyelaraskan risiko dengan likuiditas dan tujuan keuangan jangka panjang Anda.”