kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

5 Pemikiran Robert Kiyosaki yang Salah Soal Membangun Kekayaan Menurut Para Ahli


Senin, 07 April 2025 / 03:16 WIB
5 Pemikiran Robert Kiyosaki yang Salah Soal Membangun Kekayaan Menurut Para Ahli
ILUSTRASI. Seperti hampir semua nasihat, ada sejumlah kritikus yang mengatakan nasihat Robert Kiyosaki tidak berhasil untuk semua situasi.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Pendidikan Keuangan Memerlukan Lebih dari Sekadar Pola Pikir

Sementara Kiyosaki menekankan pola pikir daripada pengetahuan teknis. Menurut Stroup,  kekayaan tidak dibangun hanya berdasarkan pola pikir.

“Perencanaan pajak, strategi warisan, dan investasi yang terdiversifikasi memerlukan keahlian yang nyata,” jelasnya. “Pendekatan ‘berpikir saja kaya’ dapat menyebabkan rasa percaya diri yang berlebihan dan keputusan finansial yang buruk.

Stroup mengatakan kunci sebenarnya bukan hanya motivasi. Ia mengatakan bahwa hal itu adalah mengelilingi diri Anda dengan para profesional yang mengubah kompleksitas finansial menjadi strategi yang dapat ditindaklanjuti.

Tonton: Robert Kiyosaki Peringatkan Dunia Sedang Dihantam Resesi Besar

5. Arus Kas Mungkin Bukan Fokus yang Baik

Sementara nasihat keuangan tradisional sering kali berfokus pada peningkatan kekayaan bersih Anda, Kiyosaki telah menyarankan bahwa kunci sebenarnya untuk kebebasan finansial adalah arus kas yang konsisten dan positif. 

Ia telah menekankan bahwa Anda harus memprioritaskan aset yang menghasilkan pendapatan rutin — seperti properti sewaan, saham atau bisnis yang membayar dividen — daripada sekadar mengumpulkan aset yang mungkin tidak menghasilkan pendapatan.

“Meskipun ini mungkin bermanfaat bagi seseorang yang sudah pensiun, arus kas bukanlah fokus utama bagi seorang akumulator muda yang sudah memiliki pendapatan W-2 untuk hidup,” kata Filip Telibasa, seorang perencana keuangan bersertifikat di Benzina Wealth. 

“Sebaliknya, orang ini lebih baik menemukan saham pertumbuhan agresif yang tidak selalu membayar dividen atau arus kas,” tambahnya.

Selanjutnya: Khawatir dengan Pasar Saham? Ini 3 Jurus Warren Buffett untuk Menghadapinya



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×