Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Banyak negara mulai menyimpan Bitcoin dengan beragam alasan. Mayoritas negara pemilik Bitcoin terbanyak berikut ini mendapatkannya dari transaksi ilegal.
Bitcoin jelas menjadi nama yang paling bertanggung jawab atas meledaknya popularitas mata uang kripto. Ditemukan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008, Bitcoin mulai digunakan dalam transaksi satu tahun kemudian.
Bertahun-tahun setelahnya, Bitcoin menjadi salah satu instrumen investasi populer. Mengacu data Google Finance, harga Bitcoin per 6 Mei 2025 adalah Rp 1,563 miliar per keping.
Tidak hanya dimiliki oleh perseorangan, kini negara-negara juga mulai menyimpan Bitcoin. Pemerintah di seluruh dunia secara kolektif memiliki sekitar 471.000 Bitcoin, sekitar 2,5% dari total pasokan Bitcoin global.
Mengutip Coin Market Cap, berikut adalah daftar negara dengan simpanan Bitcoin terbanyak di dunia.
Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Baru, Ternyata Ini Penyebabnya
1. Amerika Serikat - 212.000
Amerika Serikat saat ini masih menjadi negara dengan jumlah kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Dengan total mencapai 212.000 keping, nilai Bitcoin milik Amerika Serikat setara dengan US$7,37 miliar.
Sebagian besar koin tersebut diperoleh dari sitaan aktivitas kriminal, termasuk jaringan Silk Road dan Bitfinex.
2. China - 194.000
Berikutnya ada China dengan kepemilikan mencapai 194.000 keping, yang setara dengan US$6,74 miliar. Sebagian besar Bitcoin milik China juga merupakan hasil dari sitaan aktivitas kriminal, termasuk yang paling besar adalah skema Ponzi oleh PlusToken.
China masih menyimpan ratusan ribu keping Bitcoin tersebut, meski melarang perdagangan kripto.
Baca Juga: Bitcoin Jadi Aset Terbesar Kelima di Dunia, Lampaui Amazon dan Google
3. Inggris - 61.000
Inggris juga menyimpan sejumlah besar Bitcoin, mencapai 61.000 keping. Jika diuangkan, nilainya ditaksir mencapai US$2,12 miliar. Sama seperti negara-negara sebelumnya, sebagian besar Bitcoin ini juga merupakan sitaan dari praktik pencucian uang dan penipuan.
Menariknya, Inggris rutin melakukan lelang Bitcoin untuk mendanai upaya penegakan hukum.
4. Bhutan - 13.029
Negara pemilik Bitcoin terbesar berikutnya adalah Bhutan. Negara kecil di Asia Selatan ini ternyata menyimpan hingga 13.029 keping Bitcoin yang dikumpulkan dengan cara menambang. Cadangan Bitcoin Bhutan saat ini ditaksir mencapai US$780 juta.
Bhutan memiliki program Green Cryptocurrencies, yakni mata uang digital yang ditambang menggunakan sumber daya energi bersih seperti angin, air, atau tenaga matahari, bukan bahan bakar fosil.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Beli Emas, Perak, dan Bitcoin Demi Untung di Masa Depan
5. El Salvador - 5.800
Pada tahun 2021 lalu, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengakui dan menggunakan Bitcoin sebagai alat tukar yang sah. Negara ini secara aktif membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan negara.
Setahun setelah disahkan, lebih banyak masyarakat El Salvador yang memiliki rekening Bitcoin Lightning daripada rekening bank. Cadangan Bitcoin El Salvador saat ini ditaksir mencapai US$201 juta.
6. Ukraina - 1.200
Negara pemilik Bitcoin terbesar berikutnya adalah Ukraina. Berbeda dengan negara lain yang mendapatkannya dari sitaan dan menambang, Ukraina memperoleh Bitcoin dari sumbangan publik selama dilanda perang dengan Rusia.
Bitcoin Ukraina digunakan untuk pendanaan kemanusiaan dan militer. Saat ini nilai Bitcoin Ukraina ditaksir mencapai US$41,7 juta.
Baca Juga: Presiden El Salvador Menang Banyak dari Bitcoin, Pamer Cuan Rp 5,3 Triliun!
7. Finlandia - 1.890
Selanjutnya ada negara paling bahagia di dunia, Finlandia. Sekitar 1.890 keping Bitcoin yang dimilikinya sebagian besar berasal dari sitaan saat penyelidikan kasus peredaran narkoba.
Setelahnya, Finlandia rutin menjual sejumlah Bitcoin untuk mendanai program sosial. Nilai Bitcoin Finlandia saat ini ditaksir mencapai US$65,6 juta.
8. India - 450
India menyita 450 keping BItcoin pada tahun 2024 sebagai bagian dari tindakan keras terhadap penipuan terkait kripto. Jika diuangkan, nilainya bisa mencapai US$15,6 juta.
Pemerintah India sedang mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin yang disita ke dalam kebijakan pembangunan ekonominya.
Tonton: Harapan Putin: Senjata Nuklir Tidak Diperlukan di Ukraina