kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

80% Warga China Telah Terinfeksi Covid-19, Kemungkinan Penyebaran Mengecil


Minggu, 22 Januari 2023 / 11:58 WIB
80% Warga China Telah Terinfeksi Covid-19, Kemungkinan Penyebaran Mengecil
ILUSTRASI. Kemungkinan kebangkitan atau penyebaran Covid-19 yang besar di China dalam dua atau tiga bulan ke depan sangat kecil karena 80% warga China telah terinfeksi Covid-19.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kemungkinan kebangkitan atau penyebaran Covid-19 yang besar di China dalam dua atau tiga bulan ke depan sangat kecil karena 80% warga China telah terinfeksi Covid-19.

Demikian dikatakan Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China seperti dikutip Reuters, Sabtu (21/1).

Ia bilang, pergerakan massal orang selama periode liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang COVID-19 kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk liburan Imlek setelah ada pelonggaran pembatasan Covid-19. Mobilitas warga China ini meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani wabah besar.

Baca Juga: China: Jumlah Pasien COVID Kritis sudah Mencapai Puncak 80% Warga China Telah Terinfeksi Covid-19, Kemungkinan Penyebaran Mengecil

China telah melewati puncak pasien Covid-19 di klinik demam, ruang gawat darurat dan dengan kondisi kritis, kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Kamis.

Hampir 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit pada 12 Januari, kira-kira sebulan setelah China secara tiba-tiba membatalkan kebijakan nol-COVIDnya, menurut data pemerintah.

Tetapi beberapa ahli mengatakan angka itu mungkin jauh dari perhitungan dampak , karena tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah, dan karena banyak dokter mengatakan mereka tidak disarankan untuk menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian.

Baca Juga: Mulai Besok, Bali Kembali Buka Pintu Bagi Wisatawan Asal China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×