kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

97% Airnya tercemar, penduduk Palestina di Gaza teracuni secara perlahan


Rabu, 13 Oktober 2021 / 12:11 WIB
97% Airnya tercemar, penduduk Palestina di Gaza teracuni secara perlahan
ILUSTRASI. Warga Palestina saat mereka bekerja di pemakaman, yang mencakup korban virus corona, di sebelah Timur Kota Gaza, 22 September 2021.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - GAZA. Krisis air bersih di Jalur Gaza dirasakan oleh setidaknya 2 juta penduduk Palestina yang tinggal di kawasan tersebut. Data terbaru menunjukkan, 97% air yang tersedia telah terkontaminasi limbah.

Saat ini, mayoritas penduduk Gaza harus membeli air bersih dari pihak swasta karena air keran yang tersedia kerap tidak berfungsi akibat pemadaman listrik. Tidak hanya itu, air yang keluar umumnya terlalu asin untuk dikonsumsi.

Pedagang air swasta di Gaza kini berupaya menghilangkan kadar garam pada air dan menjualnya kepada penduduk. Air dijual dengan harga rata-rata 30 shekel atau US$ 7 per 1.000 liter.

Pada sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), Senin (11/10), Institut Global untuk Air, Lingkungan, dan Kesehatan dan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan, air di Gaza tidak dapat diminum dan secara perlahan akan meracuni penduduk.

Baca Juga: Israel dan Palestina terindikasi melakukan kejahatan perang selama perang Gaza

Blokade jangka panjang oleh Israel dianggap jadi salah satu faktor pendorong meluasnya pencemaran air di Gaza.

"Blokade Israel telah menyebabkan 97% air terkontaminasi. Penduduk daerah kantong dipaksa menyaksikan anak-anak dan orang-orang terkasih mereka keracunan secara perlahan," bunyi pernyataan bersama PBB, seperti dikutip Al Jazeera.

Krisis listrik yang parah juga menghambat kerja pompa air dan pabrik pengolahan limbah. Akibatnya, sekitar 80% limbah Gaza yang tidak diolah kini dibuang begitu saja ke laut. Sementara 20% lainnya terserap begitu saja ke bawah tanah.

Menyebabkan penyakit dan kematian

Muhammed Shehada, Kepala Komunikasi Euro-Med Monitor, mengatakan, sekitar seperempat penyebaran penyakit di Gaza disebabkan oleh polusi air. Bahkan, 12% kematian anak kecil, yang terkait dengan infeksi usus, berhubungan erat dengan air yang terkontaminasi.

Dalam pidatonya di hadapan UNHRC, Shehada mengungkapkan, perang 11 hari pada Mei 2021 lalu telah sangat memengaruhi infrastruktur air dasar dan memperburuk krisis di daerah kantong yang terkepung.

Baca Juga: Israel dan Palestina terindikasi melakukan kejahatan perang selama perang Gaza




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×