Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MILAN. Data yang dirilis Reuters menunjukkan, pada Senin (16/3/2020) pagi, Italia mencatat 368 kematian baru lebih banyak dari wabah virus corona pada hari Minggu. Ini merupakan kenaikan terbesar harian, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemampuan sistem kesehatan Italia dalam mengatasi peningkatan tanpa henti dalam kasus ini.
Saat virus menyebar dengan cepat di seluruh Eropa, Italia menjadi negara yang paling terkena dampak kedua terbesar di dunia setelah China, dan wabah tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Melansir Reuters, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan, pemerintah saat ini sedang bekerja dan mendesak untuk pengadaan lebih banyak peralatan pelindung. Dia menambahkan ada perhatian maksimal dalam membantu Lombardy, wilayah utara tempat virus itu muncul lebih dari tiga minggu lalu.
Baca Juga: Dramatis, Paus berkeliling Roma yang kosong dan berdoa agar corona segera hilang
"Prioritas kami adalah menjaga keamanan dokter, perawat dan semua tenaga kesehatan kami," kata Conte dalam sebuah pernyataan seminggu setelah pemerintahnya memberlakukan kuncian virtual di seluruh negeri dalam upaya untuk menahan penyebaran virus.
Pemerintahnya telah berjanji merilis paket langkah-langkah untuk mendukung bisnis dan keluarga di tengah kekhawatiran krisis ekonomi yang serius. Langkah-langkah tersebut, semula dijadwalkan akan diumumkan pada akhir pekan. Namun berubah dan diprediksi akan dilakukan setelah pertemuan kabinet pada hari Senin.
Baca Juga: Sebanyak 17 pelajar asal Indonesia dari Italia kembali ke tanah air, Sabtu (14/3)
Jika dihitung, dengan adanya 24.747 kasus dan 1.809 kematian pada hari Minggu - kenaikan 368 atau 25% dalam jumlah kematian hanya dalam 24 jam - apa yang dialami Italia telah memberikan contoh yang mengkhawatirkan bagi negara-negara Eropa lainnya yang mulai melihat peningkatan tajam kasus corona selama beberapa hari terakhir.