CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Adik Kim Jong Un Bantah Adanya Pertukaran Senjata dengan Rusia


Jumat, 17 Mei 2024 / 06:12 WIB
Adik Kim Jong Un Bantah Adanya Pertukaran Senjata dengan Rusia
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sekali lagi membantah adanya pertukaran senjata dengan Rusia. Sputnik/ Vladimir Smirnov/REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sekali lagi membantah adanya pertukaran senjata dengan Rusia.

Hal tersebut dilaporkan media pemerintah KCNA pada Jumat (17/5/2024).

Mengutip Reuters, AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, yang mereka serang pada Februari 2022. 

Baik Moskow maupun Pyongyang membantah tuduhan tersebut. Namun pada tahun lalu, kedua negara berjanji untuk memperdalam hubungan militer.

Hubungan antara kedua negara telah menguat secara dramatis setelah kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke timur jauh Rusia pada bulan September 2023 dan menggelar pertemuan puncak dengan Presiden Vladimir Putin.

Namun, Kim Yo Jong mengatakan "teori" kesepakatan senjata Korea Utara-Rusia yang terdiri dari prasangka dan fiksi adalah teori paling tidak masuk akal yang tidak pantas dievaluasi atau ditafsirkan oleh siapa pun. 

Kim Yo Jong juga menyebut teori tersebut sebagai teori yang salah dan rumor yang disebarkan oleh musuhnya.

Baca Juga: Korut Siap Jamin Perawatan Ibu Hamil Demi Dongkrak Angka Kelahiran

Kim Yo Jong menambahkan pengembangan senjata Korea Utara tidak dimaksudkan untuk ekspor tetapi untuk pertahanan melawan Korea Selatan

Korea Utara dan Selatan secara teknis masih berperang karena konflik mereka pada tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian.

Sementara itu, pada Kamis (16/5/2024), Amerika Serikat mengumumkan penerapan sanksi baru terhadap dua individu Rusia dan tiga perusahaan Rusia karena memfasilitasi transfer senjata antara Rusia dan Korea Utara, termasuk rudal balistik untuk digunakan di Ukraina.

Menurut pemantau sanksi PBB kepada komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan yang dilihat oleh Reuters, puing-puing dari sebuah rudal yang mendarat di kota Kharkiv di Ukraina pada 2 Januari berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara.

Baca Juga: Diplomasi Kebun Binatang, Putin Kirim Ular dan Elang ke Korea Utara

Di tengah meningkatnya kemitraan antara Moskow dan Pyongyang, duta besar Korea Utara untuk Rusia pada hari Kamis menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai boneka AS, dan mengatakan Rusia akan menang dalam konfliknya dengan Kiev, KCNA melaporkan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×