kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adik Kim Jong Un: Korut Tidak Tertarik Gelar Pertemuan dengan Jepang


Rabu, 27 Maret 2024 / 06:58 WIB
Adik Kim Jong Un: Korut Tidak Tertarik Gelar Pertemuan dengan Jepang
ILUSTRASI. Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya tidak tertarik pada pertemuan puncak dengan Jepang. Sputnik/ Vladimir Smirnov/REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Selasa (26/3/2024), Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya tidak tertarik pada pertemuan puncak dengan Jepang dan akan menolak pembicaraan apa pun.

Pernyataan tersebut dilapor oleh media pemerintah KCNA.

Hal ini berpotensi memperburuk hubungan yang sudah bermusuhan antara kedua negara.

Melansir Reuters, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan Jepang telah meminta diadakannya pertemuan puncak tanpa prasyarat, yang dia sambut hanya jika Jepang siap untuk "membuat awal yang baru" tanpa "terobsesi dengan masa lalu."

Hubungan bilateral kedua negara telah menegang karena sejumlah perselisihan, termasuk penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada awal tahun 2000an dan pendudukan Jepang di semenanjung Korea pada tahun 1910-1945 serta penggunaan kerja paksa dan perbudakan seksual.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menolak untuk secara langsung menanggapi komentar Kim, dan mengatakan kepada wartawan pada Selasa malam bahwa Jepang akan melanjutkan upayanya untuk menyelesaikan masalah dengan Korea Utara berdasarkan kebijakan yang ada.

Baca Juga: Korea Utara: Perdana Menteri Jepang Ingin bertemu Kim Jong Un

Kim mengatakan Tokyo tidak punya keberanian sama sekali untuk mengubah sejarah, setelah Jepang mengangkat isu penculikan warga negara Jepang dan program nuklir dan rudal Pyongyang.

“Hal ini dibuktikan dengan sikap Jepang yang berpegang teguh pada isu-isu yang tidak dapat diselesaikan dan tidak ada yang perlu diselesaikan,” kata Kim dalam pernyataan yang dirilis KCNA.

Dia menyoroti pernyataan juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, yang menyatakan klaim Korea Utara bahwa masalah penculikan telah diselesaikan adalah sama sekali tidak dapat diterima.

Korea Utara mengakui pada tahun 2002 menculik 13 warga Jepang beberapa dekade sebelumnya. Lima korban penculikan kemudian kembali ke Jepang dan mengatakan yang lainnya telah meninggal. Namun Tokyo yakin 17 orang Jepang diculik, dan terus menyelidiki nasib mereka yang tidak kembali.

Baca Juga: Kim Jong Un Kirim Pesan Simpati kepada Putin atas Aksi Pembantaian di Moskow

Menuduh Kishida menggunakan hubungan bilateral sebagai "perhitungan politik", Kim mengatakan negaranya akan menolak pembicaraan apa pun dengan Tokyo.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×