kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Agen FBI Geledah Rumah Mantan Penasihat Trump, John Bolton


Jumat, 22 Agustus 2025 / 19:48 WIB
Agen FBI Geledah Rumah Mantan Penasihat Trump, John Bolton
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan John Bolton, mantan penasehat keamanan nasional AS. Agen Biro Investigasi Federal (FBI) menggeledah rumah John Bolton, mantan penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Agen Biro Investigasi Federal (FBI) menggeledah rumah John Bolton, mantan penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kini menjadi kritikusnya, pada Jumat (22/8) pagi. Informasi tersebut disampaikan oleh seorang sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut.

Penggeledahan dilakukan di kediaman Bolton yang berlokasi di Bethesda, Maryland, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. 

Menurut laporan New York Post, penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan keamanan nasional yang diperintahkan oleh Direktur FBI Kash Patel. 

Baca Juga: KPK Geledah Rumah Mantan Menag Yaqut Cholil di Jakarta Timur

Tak lama setelahnya, Patel menuliskan pernyataan di platform X: “Tidak ada yang kebal hukum... Agen FBI dalam misi,” tanpa menyebut nama Bolton. Unggahan tersebut kemudian dibagikan ulang oleh juru bicara Gedung Putih.

Bolton pernah menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih pada masa pemerintahan Trump. Namun, setelah meninggalkan jabatannya, ia kerap melontarkan kritik keras, termasuk menyebut Trump tidak layak memimpin.

Sejak menjabat kembali pada Januari, Trump berulang kali dituding menggunakan kewenangan presiden untuk menekan pihak-pihak yang dianggap lawan politiknya. 

Baca Juga: Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB, Ini Kata Ketua KPK

Sebelumnya, ia mencabut perlindungan Dinas Rahasia yang diberikan kepada Bolton setelah Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa Iran pernah mengancam nyawa mantan pejabat itu. 

Gedung Putih juga pernah dituduh menghalangi penerbitan memoar Bolton yang laris di pasaran dengan alasan keliru bahwa buku tersebut berisi informasi rahasia negara.

Hingga berita ini diturunkan, pihak FBI maupun Gedung Putih belum memberikan komentar resmi. Perwakilan Bolton juga belum dapat dihubungi.

Selanjutnya: Uni Eropa Percepat Rencana Euro Digital di Tengah Regulasi Baru AS

Menarik Dibaca: 25 Tips Menurunkan Berat Badan yang Efektif Menurut Para Ahli




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×