Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Big Hit Entertainment, agensi dari boyband Korea Selatan BTS, bakal segera menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Agensi hiburan ini telah menunjuk JPMorgan, NH Investment and Securities untuk menangani aksi korporasi ini.
Mengutip Reuters, IPO Big Hit ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun di industri hiburan Korea Selatan. Mengingat, total valuasinya diperkirakan setinggi KRW 6 triliun setara US$ 5 miliar.
Big Hit Entertainment juga sudah telah memilih tiga perusahaan pialang lokal - NH Investment & Securities, Korea Investment & Securities dan Mirae Asset Daewoo untuk IPO, lanjut sumber-sumber yang mengetahui rencana IPO ini kepada Reuters.
Baca Juga: Corona menggila di Korea, saham YG, SM, dan JYP Entertainment kompak rontok
Sekuritas yang sudah ditunjuk menolak berkomentar, sementara JPMorgan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Asal tahu saja, Big Hit Entertainment didirikan pada tahun 2005, agen hiburan asal Korea Selatan ini yang berada di balik ketenaran BTS di panggung global.
BTS pun telah berhasil masuk ke pasar hiburan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2017 dan merupakan grup Korea pertama yang memenangkan penghargaan musik Billboard.
Boyband ini akan meluncurkan tur dunia baru pada bulan April setelah meluncurkan album terbarunya pada 21 Februari lalu.
Dengan BTS pada puncak popularitasnya, itu akan menjadi waktu yang tepat untuk go public untuk Big Hit Entertainment, kata para analis. Tetapi beberapa skeptis tentang penilaian yang tinggi.
"Anggota band yang berusia 20-an harus mendaftar untuk wajib militer dalam beberapa tahun," kata Yoo Sung-man, seorang analis di Hyundai Motor Securities.
Baca Juga: The Fact Music Awards ditunda, konser BTS dan TWICE batal
Big Hit Entertainment "aset berharga di masa jayanya akan keluar dari bisnis untuk sementara waktu di masa mendatang".
Pendiri Big Hit Entertainment, Bang Si-hyuk menjadi memegang saham terbesar sekitar 43,06% hingga akhir 2018, diikuti oleh perusahaan game Netmarble Corp 25,22%. Laba operasi Big Hits pada 2018 berhasil naik hampir dua kali lipat menjadi KRW 64,1 miliar, menurut laporan tersebut.