Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
SEOUL. Tahun ini menjadi masa yang penting bagi rakyat Korea Utara (Korut). Soalnya, setelah lima tahun berlalu, di akhir pekan ini, Korut kembali menggelar pemilihan umum (pemilu).
Warga Korut akan memilih deputi parlemen atau Supreme People's Assembly (SPA) ke-13. SPA terdiri dari 687 kursi deputi yang bertugas membuat undang-undang hingga meloloskan bujet negara.
Menurut kantor berita pemerintah setempat, KCNA, para pemilih sudah mendaftarkan nama mereka. Kandidat pemimpin Korea juga sudah memasukkan nama ke Komite Pemilu.
Namun, pemilu Korut berbeda dengan negara lainnya. Rakyat tak punya banyak pilihan karena hanya ada satu nama di semua surat suara, yaitu Kim Jong-un. Nama presiden yang disebut-sebut diktator berusia 31 tahun ini diajukan oleh Partai Buruh.
Kim mendaftar mewakili Gunung Paektu, sebuah gunung yang dianggap suci yang diyakini tempat sang ayah, Kim Jong-il lahir. Sang ayah juga merupakan kontestan tunggal dalam pemilu SPA yang digelar 2009 lalu.
Yang menarik, meski sang ayah sudah meninggal tahun 2011 silam, Kim Jong-il tetap memegang kursi, sehingga dia akan tetap menjadi anggota parlemen.
Pemilu ini bakal memperbesar peran keluarga Kim di kursi pemerintahan. Pengamat menduga, pemilu ini akan digunakan Kim untuk menyingkirkan para pendukung pamannya, yang telah dieksekusi mati Desember lalu dengan tuduhan berkhianat.
Kim Jong-un akan menguasai seluruh aspek pemerintahan jika terpilih sebagai deputi SPA ke-13. Dia saat ini menjabat pimpinan (first secretary) Partai Buruh Korea, First Chairman Komisi Pertahanan Nasional, serta Panglima Tertinggi Tentara Korea.