Sumber: WSJ | Editor: Sanny Cicilia
SEOUL. Korea Utara tak mau ambil pusing soal misilnya yang terbang mendekati sebuah pesawat penumpang China. Pemerintah Pyongyang hanya bilang, penembakan misil itu merupakan praktik militer biasa.
"Itu hanya latihan militer yang bisa dibenarkan karena guna menjaga perdamaian di kawasan dan perlindungan bagi rakyat dan negara," kata tentara Korea Utara, yang dikutip oleh media pemerintah setempat.
Menurut pengakuan Korea Selatan, tetangganya ini melepas roket misil antara tanggal 21 Februari hingga Selasa lalu. Menteri Pertahanan Korsel bilang, Korea Utara tidak memberi peringatan apapun mengenai tes misil itu.
Malah, misil tersebut melintas 6 mil atau sekitar 10 kilometer di atas pesawat penumpang China Southern Airlines yang membawa 220 penumpang. Pesawat ini terbang bandara Jepang Narita menuju Shenyang di bagian timur laut China.
"Korea Utara memprovokasi pelanggaran aturan navigasi internasional dan mengancam keamanan rakyat sipil," kata Kim Min-seok, Jurubicara Kementrian Pertahanan Korea Selatan.
Sedangkan Jurubicara Kementrian Luar Negeri China, Qin Gang meminta semua pihak menahan diri dan tenang. "Berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan untuk menghindari peningkatan ketegangan," kata dia.