Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HANOI. Vietnam berencana membuka bursa perdagangan komoditas kopi untuk pertama kalinya pada Desember mendatang. Menurut Ketua Asosiasi Kopi dan Coklat Vietnam Luong Van Tu, latar belakang dilakukannya hal tersebut tak lain untuk meningkatkan perdagangan komoditas di Vietnam.
“Dibukanya bursa perdagangan akan memperbanyak kesempatan bagi penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi,” kata Tu. Bursa yang nantinya dinamakan Buon Me Thuot Exchange Center tersebut akan berlokasi di Dak Lak, yang merupakan salah satu daerah penghasil komoditas tertinggi.
Nantinya, bursa perdagangan tersebut akan berada di bawah pengawasan Pusat Promosi Perdagangan Dak Lak dan akan diresmikan pada 12 Desember. Lembaga ini akan menangani transaksi kontrak kopi secara langsung dan ditargetkan juga akan menangani kontrak kopi berjangka ke depannya.
Catatan saja, harga kopi robusta yang paling banyak dihasilkan di Vietnam di bursa Life Exchange London, dalam setahun belakangan harganya sudah mengalami kenaikan sebesar 10% menjadi US$ 2,092 per ton.
Sementara itu, pemerintah Vietnam sendiri sudah meningkatkan pengeluaran untuk penanaman kopi yang ditujukan agar komoditas tersebut memiliki daya saing yang tinggi di luar negeri karena tingginya permintaan. Asal tahu saja, Data yang dirilis International Coffee Organization bulan lalu menyebutkan, konsumsi kopi diperkirakan akan meningkat menjadi 126,5 juta koli tahun ini. Sebagai perbandingan saja, konsumsi kopi tahun lalu hanya mencapai 124,4 juta koli.
Negeri penghasil kopi kedua terbesar dunia setelah Brazil ini juga berencana menggelontorkan dana investasi sebesar 32,8 triliun dong (US$ 2 miliar) untuk meningkatkan daya saing produk kopinya di pasar internasional. Dana investasi itu akan digunakan untuk memperbaiki teknik pertanian dan teknologi.
Selain itu, Vietnam juga tengah berupaya untuk menjaga area perkebunan kopi yang saat ini memiliki luas 450.000-500.000 hektare. Lahan seluas itu, memiliki kapasitas produksi sekitar 1 juta ton. Panen kopi pada tahun keuangan yang berakhir 30 September 2009 diperkirakan mencapai 1,06 juta ton.
Peningkatan ekspor kopi dapat membantu Vietnam untuk memperkecil defisit neraca perdagangannya. Sejak awal tahun hingga Agustus, neraca perdagangan Vietnam sudah mengalami defisit sebesar US$ 16 miliar. Angka tersebut terbilang sangat tinggi, mengingat, pada periode yang sama tahun lalu defisit yang dialami Vietnam hanya US$ 7,3 miliar.