Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SEOUL. Akhirnya, Korea Selatan dan Korea Utara berencana melakukan pembicaraan pasca konflik kedua negara itu yang menewaskan 4 orang di Pulau Yeonpyeong pada November silam.
Korsel mengusulkan pembicaraan militer dengan Korut pada 11 Februari mendatang. Seorang pejabat kementrian pertahanan menyebutkan, hari ini pihak Korsel mengirimkan pemberitahuan kepada Korut untuk melakukan pertemuan di perbatasan Panmunjom.
Pemerintah Korsel mengatakan, pertemuan itu adalah pembicaraan tahap awal, dan ditujukan untuk diskusi ke tingkat yang lebih tinggi. Pemerintah negeri ginseng ini juga meminta Korut menyetujui pembicaraan bilateral terkait program senjata nuklirnya.
Pertemuan kedua belah pihak itu menjadi sinyal meredanya ketegangan setelah Korsel menyatakan pihak Korut sebagai musuh pasca serangan artileri yang dilakukan Korut.
"Kita perlu mengkonfirmasi komitmen Korut untuk denuklirisasi demi perdamaian di Semenanjung Korea dan pengembangan hubungan antar negara Korea," ujar Pemerintah Korsel melalui pernyataan email, hari ini.
Korsel melakukan panggilan untuk berdialog seiring kunjungan Deputi Menteri Luar Negeri AS, James Steinberg ke negara itu, pada hari ini. AS dan tiga negara Asia yaitu Jepang dan China terlibat dalam pembicaraan enam pihak mengenai program nuklir Korea Utara.