kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya sadar, Trump tak lagi gunakan istilah virus China


Selasa, 24 Maret 2020 / 06:17 WIB
Akhirnya sadar, Trump tak lagi gunakan istilah virus China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post,The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Akhirnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (23/3/2020) mencabut penggunaan istilah "virus China" untuk virus corona yang kini telah menyebar ke seluruh dunia. Tak hanya itu, dia juga menyerukan perlindungan terhadap warga Asia-Amerika.

"Sangat penting bahwa kita benar-benar melindungi komunitas Asia-Amerika di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata Trump pada briefing Gedung Putih.

"Mereka adalah orang-orang luar biasa dan penyebaran virus bukanlah kesalahan mereka dalam bentuk atau bentuk apa pun," katanya seperti yang dikutip dari South China Morning Post. 

"Mereka bekerja sama dengan kami untuk menyingkirkannya. Kita akan menang bersama. Ini sangat penting," jelas Trump.

Baca Juga: Soal wabah corona, Donald Trump remehkan peringatan badan intelejen AS?

Melunaknya Trump terjadi seminggu setelah beberapa pejabat seniornya berkeras mengaitkan penyakit tersebut dengan "China", yang pada akhirnya memicu kecaman luas dari AS sendiri - termasuk anggota parlemen, kelompok advokasi Asia-Amerika dan masyarakat luas- dan masyarakat di luar negeri.

Sebelumnya pada hari Senin, pelapor khusus PBB tentang rasisme mengkritik Trump untuk "penggunaan yang dihitung" dari nomenklatur berbasis geografis, dengan alasan bahwa bahasa tersebut berakar, dan mendorong, rasisme, dan xenofobia.

Baca Juga: RUU corona AS: Ada bantuan keluarga US$ 3.000 dan tambahan likuiditas US$ 4 triliun

Dalam sebuah pernyataan dengan kata-kata yang keras, E. Tendayi Achiume mengatakan bahasa tersebut terkesan untuk mengisolasi dan menstigmatisasi individu yang dianggap atau keturunan China atau Asia Timur lainnya.




TERBARU

[X]
×