Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Beberapa tahun yang lalu, satu dari setiap lima smartphone yang dijual di China dibuat oleh Samsung. Tapi kini semua telah berubah.
Pembuat smartphone asal Korea Selatan ini mengatakan pada minggu ini akan menutup pabrik terakhirnya di negara tersebut yang berlokasi di selatan kota Huizhou. Terus melorotnya pangsa pasar Samsung di China dan biaya tenaga kerja yang makin meningkat menjadi alasannya.
Baca Juga: India mengakui menembak sendiri helikopternya selama bentrokan dengan Pakistan
Produsen smartphone terbesar di dunia ini pun kini mengarahkan pandangannya pada pasar yang lebih menjanjikan.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi di fasilitas produksi kami, Samsung Electronics telah sampai pada keputusan yang sulit untuk menghentikan operasi Samsung Electronics Huizhou," tulis perusahaan dalam pernyataannya seperti dikutip CNN.
Pada masa jayanya, pabrik tersebut adalah fasilitas produksi terbesar milik Samsung yang ada di China. Pabrik ini memproduksi seperlima dari semua smartphone yang dijual di negara tersebut.
Dalam beberapa waktu ke belakang, gosip tutupnya pabrik Samsung di China makin menyeruak, mulai dari media sosial hingga ke media mainstream.
Situs berita lokal Zhiwei Tech bahkan memposting video yang menunjukkan pekerja di pabrik tersebut mendaftar untuk mendapatkan ponsel Samsung secara gratis. Telepon itu dimaksudkan sebagai hadiah perpisahan untuk karyawan yang telah bersama pabrik selama lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Jaksa Agung Ukraina janji akan memeriksa kasus Biden dan putranya
Penutupan pabrik ini dilakukan setelah bertahun-tahun penjualan yang buruk di China akibat beberapa faktor. Pada kuartal pertama tahun ini, Samsung hanya menyumbang 1% dari pasar ponsel pintar di China.