kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Akibat corona, pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN semakin menantang


Selasa, 17 Maret 2020 / 20:02 WIB
Akibat corona, pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN semakin menantang
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Singapura. Akibat corona, pertumbuhan ekonomi di negara Asean semakin menantang. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Umar Tusin | Editor: Tendi Mahadi

Melihat penurunan harga minyak beberapa hari lalu, DBS melihat pertumbuhan PDB pada semester pertama 2020 diperkirakan akan tetap di bawah 3,5%, sebelum kembali ke atas 4,5%. 

“Karena itu, kami telah menurunkan pertumbuhan PDB setahun penuh menjadi 4,0%, turun dari 4,6% sebelumnya,” ujar ekonom Radhika Rao dalam riset DBS. 

Baca Juga: Sejak awal tahun, kekayaan Pemilik Facebook Mark Zuckerberg lenyap US$ 22,1 miliar

Pemerintah Malaysia telah meluncurkan paket stimulus fiskal sebesar MYR 20 miliar untuk meredam perekonomian, tetapi menurut riset DBS efeknya hanya akan terasa di paruh kedua.

Kemudian, dalam riset DBS, pada bulan Maret Bank Indonesia (BI) meluncurkan beberapa langkah untuk menstabilkan nilai rupiah. Pertama adalah menurunkan rasio persyaratan cadangan USD (RRR) 4% menjadi 8% saat ini. 

Kedua menurunkan RRR sebesar 50 basis point (bps) untuk bank dengan klien yang terlibat dalam kegiatan ekspor impor. Kemudian BI juga telah secara aktif melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai rupiah dan pasar obligasi

Baca Juga: Filipina lockdown Pulau Luzon, pelanggar karantina bakal ditangkap




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×