Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tanda-tanda penurunan suku bunga The Fed yang digadang-gadang bakal terjadi tahun kian sirna. Ini setelah data inflasi terbaru jauh dari target The Fed yang berada di angka 2% untuk tahun 2024.
Mengutip Bloomberg 917/4), Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan pihaknya akan menunggu lebih lama untuk memangkas suku bunga. Sebelumnya, The Fed sempat berencana memangkasnya pada separuh pertama tahun ini.
Powell melihat tidak ada kemajuan tambahan yang dicapai mengenai inflasi AS. Padahal, angka inflasi sempat menurun secara cepat pada akhir tahun lalu.
Ia bilang ada kemungkinan pemangku kebijakan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendapatkan keyakinan yang diperlukan bahwa pertumbuhan inflasi tetap mengarah ke sasaran The Fed sebesar 2%.
Baca Juga: Pesawat Angkatan Laut AS Kembali Terbang Melalui Selat Taiwan yang Sensitif
“Jika tekanan harga terus berlanjut, The Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil selama diperlukan,” ujarnya dalam diskusi panel bersama Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem di Wilson Center di Washington.
Powell bilang dengan kekuatan pasar tenaga kerja dan kemajuan inflasi sejauh ini, lebih tepat untuk memberikan kebijakan restriktif lebih lanjut dan membiarkan data serta prospek yang berkembang memandu kebijakannya.
Pernyataan Powell ini mewakili perubahan dalam pesannya dalam tiga bulan berturut-turut di mana ukuran utama inflasi melebihi perkiraan para analis.
Hal ini juga menunjukkan bahwa para pejabat The Fed tidak melihat adanya urgensi untuk menurunkan suku bunga dan menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pada tahun 2024 mungkin akan terjadi pada akhir tahun ini.
Para pengambil kebijakan memperkirakan adanya tiga kali penurunan suku bunga dalam perkiraan yang diterbitkan bulan lalu, namun investor kini bertaruh hanya satu atau dua kali penurunan suku bunga tahun ini.
Baca Juga: Vladimir Putin Angkat Bicara Soal Konflik Timur Tengah & Bencana Besar, Apa Katanya?
“Kepercayaan investor terguncang,” kata Kathy Bostjancic, kepala ekonom di Nationwide Mutual Insurance Co.
Di sisi lain, imbal hasil (yield) US Treasury mencapai nilai tertinggi baru dalam setahun, dengan yield obligasi dua tahun sempat melampaui 5% dan mencapai level tertinggi sejak November, setelah Powell mengisyaratkan The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.