kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern bakal melanda Rusia, ini pemicunya


Senin, 19 April 2021 / 05:34 WIB
Aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern bakal melanda Rusia, ini pemicunya
ILUSTRASI. Navalny mengumumkan rencana untuk melakukan aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern Rusia pada hari Minggu (18/4/2021). Press service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Kritikus Kremlin yang merupakan sekutu Alexei Navalny mengumumkan pada hari Minggu (18/4/2021) rencana mereka untuk melakukan aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern Rusia. Rencananya, aksi tersebut akan dihelat pada Rabu mendatang. 

Sementara itu, Washington memperingatkan, Rusia akan mendapatkan balasan yang setimpal jika Navalny meninggal di penjara karena melakukan aksi mogok makan.

Melansir Reuters, tanggal aksi unjuk rasa diajukan setelah serikat pekerja medis yang memiliki hubungan dengan Navalny mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia dalam kondisi kritis. Dari hasil tes medis diketahui, Navalny dapat mengalami gagal ginjal yang bisa menyebabkan serangan jantung.

"Segalanya berkembang terlalu cepat dan terlalu buruk," tulis rekan-rekannya dalam sebuah pernyataan di situs Navalny.

Pada kesempatan itu, mereka juga mengumumkan rencana untuk melakukan aksi demonstrasi jalanan nasional yang mereka gambarkan sebagai upaya untuk memenangkan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa seseorang.

Baca Juga: AS beri sanksi, Rusia: Kami berulang kali peringatkan, respons kami tak terhindarkan

"Situasi ekstrim menuntut keputusan ekstrim," kata mereka seperti yang dilansir Reuters.

Nasib Navalny yang berusia 44 tahun, salah satu kritikus Presiden Vladimir Putin yang paling menonjol, menambah ketegangan akut dalam hubungan Rusia dengan Barat. Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden Jake Sullivan mengatakan pada Minggu bahwa pemerintah AS telah memberi tahu Rusia "akan ada konsekuensi" jika Navalny tewas di penjara. 

Baca Juga: Rusia memperpanjang pelambatan akses Twitter hingga pertengahan Mei




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×