kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern bakal melanda Rusia, ini pemicunya


Senin, 19 April 2021 / 05:34 WIB
Aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern bakal melanda Rusia, ini pemicunya
ILUSTRASI. Navalny mengumumkan rencana untuk melakukan aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah modern Rusia pada hari Minggu (18/4/2021). Press service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Uni Eropa diperkirakan akan membahas kasus Navalny pada hari Senin. Josep Borrell, diplomat utama blok tersebut, berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas masalah tersebut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas meminta Navalny untuk segera menerima perawatan medis. Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kekuatan dunia harus menarik "garis merah yang jelas" dengan Rusia dan mempertimbangkan kemungkinan dijatuhkannya sanksi kepada negara tersebut. 

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, London juga sangat prihatin dengan laporan tentang perlakuan yang tidak dapat diterima terhadap Navalny dan bagaimana kesehatannya terus memburuk.

Baca Juga: Rusia tolak seruan AS untuk menghancurkan senjata kimia, ini kata Kremlin

Pihak berwenang telah membubarkan protes pro-Navalny dengan kekerasan di masa lalu dan menahan ribuan orang. Sementara, aksi demonstrasi yang direncanakan pada hari Rabu jatuh pada hari yang sama ketika Presiden Vladimir Putin memberikan pidato kenegaraan.

Para pendukung Navalny mengatakan, aksi tersebut akan menjadi kesempatan terakhir untuk menghentikan Rusia agar tidak tenggelam ke dalam "kegelapan".

Baca Juga: Biden: Putin akan bayar mahal campur tangannya dalam Pilpres AS

"Pertempuran terakhir yang sangat sulit antara orang normal dan kejahatan absolut menanti di depan," kata mereka.

Otoritas Rusia menuduh Navalny membesar-besarkan kondisi medisnya untuk menarik perhatian, dan menolak perawatan medis penjara. Mereka telah berjanji untuk memastikan dia selamat.

"Dia tidak akan diizinkan mati di penjara, tetapi saya dapat mengatakan bahwa Tuan Navalny, dia berperilaku seperti penjahat," kata Andrei Kelin, duta besar Rusia untuk Inggris, dalam wawancara dengan BBC pada hari Minggu.




TERBARU

[X]
×