Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis Hong Kong mendesak Taiwan untuk membantu memperjuangkan demokrasi di kota yang China kuasai itu, di tengah krisis politik terburuk dalam beberapa dekade. Mereka juga menyerukan unjuk rasa massal sebelum peringatan Hari Nasional China pada 1 Oktober nanti.
"Saya berharap, orang-orang bisa bertukar pikiran bersama tentang bagaimana memenangkan perang melawan teror putih Beijing dan pemerintahan otoriter," kata Lester Shum, salah satu pemimpin mahasiswa Hong Kong pro-demokrasi yang terkenal dengan gerakan "Payung" pada 2014, kepada wartawan di Taipei, Selasa (3/9), seperti dikutip Reuters.
Teror putih merupakan ungkapan umum untuk menggambarkan tindakan anonim yang menciptakan iklim ketakutan.
Baca Juga: Diplomat China ganggu aksi dukung Hong Kong, Lithuania ajukan protes ke Tiongkok
“Teman-teman di Taiwan bukan pengamat gerakan di Hongkong. Masyarakat Taiwan adalah peserta,” ujar Lester. "China pasti ingin mengambil alih Taiwan, setelah mengambil alih Hong Kong," imbuhnya.
Sementara Joshua Wong, pemimpin gerakan 2014 lainnya, menyerukan unjuk rasa besar-besaran. "Kami berharap, Hong Kong suatu hari nanti bisa menjadi Taiwan, tempat demokrasi dan kebebasan," ucapnya.
Wong dibebaskan dengan jaminan setelah ditangkap pekan lalu. Ia dituduh menghasut dan berpartisipasi dalam majelis tidak sah di luar markas Kepolisian Hong Kong pada 21 Juni lalu.
Baca Juga: Pasca banjir komentar, Zara mendukung penuh kedaulatan China atas Hong Kong
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, pemerintahannya mengawasi krisis di Hong Kong.
"Seperti komunitas internasional lainnya, bila perlu dan berdasarkan pada masalah kemanusiaan, kami akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada penduduk Hong Kong di Taiwan, dan tidak hanya berdiri di sela-sela dan menonton," kata Presiden Taiwan, Selasa (3/9), seperti dilansir Reuters.
"Republik China Taipe (Taiwan) dengan gigih mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong, dan berharap masyarakat Hong Kong bisa dengan cepat memulihkan stabilitas," tambah Presiden Taiwan.
Baca Juga: Jika punya pilihan, Pemimpin Hong Kong siap mundur
Eddie Chu, Anggota Parlemen Hong Kong yang pro-demokrasi, mendesak Pemerintah Taiwan untuk datang lewat "mekanisme kemanusiaan" guna menyelamatkan demonstran dari Hong Kong, setelah terjadi ratusan penangkapan sejak aksi protes bergulir.
"Mungkin ada konflik yang lebih buruk terjadi di Hong Kong. Kami berharap, Pemerintah Taiwan dan partai-partai politik bisa membuat persiapan untuk skenario itu," ujar Eddie.