Sumber: Reuters |
NEW YORK. Aktivis internet Aaron Swartz, yang membantu menciptakan versi awal sistem RSS di web, bunuh diri. Polisi menemukan ia tak bernyawa di apartemennya di Brooklyn, Sabtu lalu.
Menurut jurubicara Chief Medical Examiner New York City, Alan tewas menggantung diri.
Pria berusia 26 tahun itu tengah menghadapi tuntutan pidana. Pada Juli 2011, ia didakwa telah melakukan penipuan (fraud) komputer dan internet. Ini berkaitan dengan tuduhan pencurian lebih dari 4 juta artikel akademis dan jurnal dari situs publikasi jurnal digital JSTOR. Ketika itu, Alan menggunakan komputer milik Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk menjebol arsip JSTOR.
JSTOR tidak melanjutkan tuduhan terhadap Swartz setelah semua kopi artikel dikembalikan, menurut laporan media saat itu.
Swartz mengaku tak bersalah atas semua tuduhan. Namun ia menghadapi 35 tahun penjara dan denda US$ 1 juta jika terbukti. Sidang pengadilan untuknya dijadwalkan akan mulai lagi tahun ini.
Selama bertahun-tahun hidupnya, Swartz telah menjadi ikon online untuk memperjuangkan kebebasan informasi di dunia maya. "Informasi adalah kekuasaan. Tapi seperti halnya semua kekuasaan, ada pihak-pihak tertentu yang ingin menguasainya," tulis Swartz pada sebuah 'manifesto' online tahun 2008.
Swartz mulai mengerjakan versi awal RSS 1.0 di usia 14 tahun, tulis sahabatnya, pengarang fiksi sains Cory Doctorow dalam blognya. Doctorow juga menulis bahwa Swartz mengalami masalah depresi selama bertahun-tahun.
Swartz berperan membangun situs sharing berita Reddit. Namun meninggalkan perusahaan itu setelah diakuisisi oleh pemilik majalah online Conde Nast.
Dalam sebuah akun online mengenai dirinya dan pekerjaannya, Swartz berkata bahwa ia menderita setelah bekerja di Reddit pasca akuisisi. "Saya mengambil cuti Natal panjang. Saya sakit. Saya berpikir bunuh diri. Saya lari dari polisi. Dan ketika saya kembali Senin pagi, saya diminta berhenti."
Aktivis internet
Swartz mendedikasikan diri bagi kebebasan informasi bagi publik di era internet. Ia percaya bahwa informasi haruslah dibagikan dan tersedia untuk kebaikan masyarakat.
"Seluruh warisan budaya dan sains dunia yang dipublikasikan selama berabad-abad dalam buku dan jurnal makin banyak didigitalisasi dan dikunci oleh perusahaan-perusahaan swasta...Membaginya tidaklah imoral, justru sangat bermoral. Hanya mereka yang dibutakan oleh keserakahan yang menolak mengizinkan seorang teman untuk menyalinnya," tulis Swartz.
Guna mengampanyekan keyakinan itu, Swartz membentuk LSM bernama DemandProgress. Kelompok ini memimpin sejumlah kampanye sukses, misalnya dalam menyetop beleid Stop Online Piracy Act di 2011.
Sayang Swartz kemudian tersandung kasus. Dalam pernyataan yang dirilis keluarganya kemarin, mereka menyebut bahwa keputusan tuntutan para jaksa berkontribusi pada kematian Swartz.
"Kematian Aaron tidak hanya tragedi pribadi. Kematiannya produk dari sistem peradilan kriminal yang penuh intimidasi dan dakwaan yang kelewat batas. Kantor Jaksa Penuntut AS mengejar sederet dakwaan keras, dengan potensi penjara 30 tahun, untuk menghukum dugaan kriminalitas yang tak ada korbannya."
Jurubicara Kantor Jaksa Wilayah AS mengatakan mereka ingin menghormati keluarga dan saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengomentari kasus tersebut.
Pemakaman Swartz direncanakan berlangsung Selasa di Illinois. Sejak Sabtu lalu, tribut terhadap Swartz membanjiri dunia maya.
Salah satunya dari Tim Berners-Lee, pria yang berperan paling penting dalam penemuan World Wide Web. Ia menulis di Twitter, "Aaron meninggal. Para pengelana dunia, kita telah kehilangan seorang tetua bijak. Hackers untuk kebenaran, kita kehilangan satu orang. Semua orang tua, kita kehilangan seorang anak. Mari kita menangis."
Berita Terkait
Bisnis online booming, Virgin France bangkrut
Yahoo ucapkan selamat tinggal pada Korea Selatan
China akan rilis UU baru pengguna internet
Instagram bantah hendak menjual foto penggunanya
