Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto XRP tengah menghadapi tekanan jual yang semakin besar, seiring dengan melemahnya pasar kripto secara keseluruhan.
Data on-chain terbaru menunjukkan bahwa aktivitas whale (pemegang besar aset) bisa menjadi sinyal tambahan atas potensi pelemahan lebih lanjut bagi token tersebut.
Menurut data Santiment pada 4 November 2025, kelompok whale diketahui telah menjual sekitar 900.000 token XRP hanya dalam waktu lima hari. Dompet yang memiliki antara 100 juta hingga 1 miliar XRP terus mengurangi kepemilikannya sejak akhir Oktober.
Sebelumnya, fase akumulasi oleh investor besar sempat menopang harga XRP. Namun, gelombang likuidasi baru-baru ini telah mempercepat tekanan jual dan memicu penurunan harga yang lebih tajam.
Baca Juga: Pendiri Ripple Pindahkan US$120 Juta XRP ke Dompet Tak Dikenal, Apa Motifnya?
Saat ini, harga XRP turun ke kisaran US$2,27, setelah sempat berada di atas US$2,40 pada pertengahan Oktober. Dalam 24 jam terakhir, harga turun lebih dari 6%, dan secara mingguan telah merosot lebih dari 15%.
Ancaman “Death Cross” pada Pergerakan Harga XRP
Pergerakan harga terkini membuat XRP mendekati formasi teknikal berisiko, yaitu “death cross” — kondisi ketika rata-rata pergerakan 50 hari (50-day MA) bersiap memotong ke bawah rata-rata pergerakan 200 hari (200-day MA).
Pola ini umumnya dipandang sebagai sinyal kuat pergeseran momentum ke arah penjual (bearish) dan kerap mendahului tren penurunan jangka menengah hingga panjang jika konfirmasi terjadi.
XRP juga masih gagal menembus area resistance utama di kisaran US$2,60–US$2,70, dengan setiap reli menuju level tersebut selalu terbentur tekanan jual. Pola lower highs kini semakin terlihat, sementara harga juga turun di bawah level support jangka pendek.
Jika formasi “death cross” benar-benar terbentuk dan tekanan jual berlanjut, para trader memperkirakan XRP dapat menguji area support di bawah US$2,20 dan berpotensi turun menuju level terendah Oktober.
Proyeksi Harga XRP Berdasarkan Analisis AI
Untuk menilai dampak aktivitas whale terhadap harga XRP, platform riset Finbold berkonsultasi dengan model kecerdasan buatan ChatGPT dari OpenAI, yang menyajikan beberapa skenario jangka pendek.
Model tersebut memperkirakan bahwa support psikologis utama berada di sekitar level US$2, yang sebelumnya menjadi area resistance penting sebelum reli terakhir XRP.
Baca Juga: XRP Kembali Tertekan, Analis Peringatkan Potensi Penurunan Menuju US$2
Apabila level ini gagal bertahan, harga berpotensi melanjutkan koreksi ke kisaran US$1,80–US$1,85, di mana minat beli biasanya mulai meningkat.
Di sisi lain, resistance kuat tetap berada di rentang US$2,40–US$2,50, dan hanya penutupan harian di atas kisaran tersebut yang dapat menetralkan sentimen bearish saat ini.
Menurut ChatGPT, meski aktivitas jual oleh whale memberikan tekanan sementara, skalanya masih terbilang kecil dibandingkan total suplai beredar XRP yang mencapai lebih dari 55 miliar token.
Jika tren pasar saat ini berlanjut, XRP diperkirakan dapat menguji ulang area US$2 dalam beberapa sesi perdagangan mendatang. Namun, apabila Bitcoin (BTC) mampu stabil dan sentimen pasar kripto membaik, XRP berpotensi menemukan titik dasar sementara di kisaran US$2–US$2,10, sebelum memantul menuju area US$2,35.


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 










