Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto XRP kembali berada di bawah tekanan besar setelah menembus level support penting, dengan para analis memperingatkan potensi penurunan lebih dalam hingga US$2.
Tekanan jual yang masif selama sepekan terakhir telah menghapus miliaran dolar dari kapitalisasi pasarnya dan membuat investor bersiap menghadapi kemungkinan penurunan lanjutan.
Pada 16 Oktober, XRP jatuh di bawah ambang psikologis US$2,40, memperpanjang tren penurunan yang telah membuat harga token ini merosot lebih dari 14% dari puncak mingguan di US$2,79.
Baca Juga: XRP Kembali Turun di Bawah Level Kritis US$3, Picu Sinyal Bearish di Pasar Kripto
Dalam kurun tujuh hari, kapitalisasi pasar XRP menyusut dari US$167 miliar menjadi US$143 miliar, dengan hampir US$8 miliar hilang hanya dalam 24 jam terakhir.
Analis On-Chain: “XRP Bisa Kembali ke US$2”
Analis on-chain ternama, Ali Martinez, memperingatkan bahwa struktur grafik XRP mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut.
“XRP tampaknya ingin kembali menguji level US$2,” ujar Martinez, sambil menyoroti US$2,80 sebagai level resistensi kuat dan US$2,10 sebagai batas bawah terdekat.
Peringatan ini muncul hanya beberapa hari setelah XRP sempat menyentuh US$2 dalam pergerakan cepat (flash crash), yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar bisa segera menguji ulang level tersebut secara lebih berkelanjutan.
Tekanan Teknis Meningkat
Sinyal pasar juga memperkuat pandangan bearish. XRP kini menembus di bawah level retracement Fibonacci 38,2% di US$2,52 dan kehilangan rata-rata pergerakan 30 harinya (30-day moving average) di US$2,83. Kombinasi dua penembusan ini menunjukkan momentum yang melemah secara signifikan.
Baca Juga: XRP Kembali Jadi Sorotan Trader, Open Interest Sentuh US$2,9 Miliar
Indikator Relative Strength Index (RSI) yang kini berada di sekitar 34 memperlihatkan dominasi penjual, dengan ruang penurunan masih terbuka. Selain itu, Bollinger Bands yang melebar dan divergensi negatif pada indikator MACD menandakan meningkatnya volatilitas dan tekanan jual.
XRP Tertinggal dari Bitcoin dan Ethereum
Dibandingkan dengan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang juga mengalami tekanan akibat aksi jual pasar kripto secara umum, penurunan XRP tercatat lebih tajam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa XRP bisa berkinerja lebih buruk dibandingkan aset kripto utama lainnya dalam waktu dekat.
Para analis menegaskan bahwa kecuali XRP mampu merebut kembali level US$2,50 dengan meyakinkan, arah pergerakan harga yang paling mungkin tetap menurun. Untuk saat ini, level US$2 — yang sempat dianggap sebagai anomali akibat flash crash pekan lalu — kini kembali menjadi zona perhatian utama pasar.