kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alan Trefler sudah menjajal dunia bisnis sejak usia muda (1)


Rabu, 12 Juni 2019 / 16:17 WIB
Alan Trefler sudah menjajal dunia bisnis sejak usia muda (1)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Pendiri sekaligus pemimpin perusahaan penyedia perangkat lunak Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, Alan Trefler dikenal sebagai sosok pemimpin yang terampil dan jeli dalam mengambil keputusan. Sosok yang sudah dikenal di bidang digital dan manajemen bisnis melalui korporasi bertajuk Pegasystem, tercatat sebagai orang terkaya di dunia urutan 1.008 versi Forbes dengan total kekayaan menembus US$ 2,8 miliar.

Perusahaan yang membawa nama Alan Trefler menjadi salah satu orang terkaya di dunia ini ia dirikan saat masih dalam usia muda, yaitu 27 tahun, tepatnya pada tahun 1983. Pegasystem mulai mendapatkan nama di kancah domestik dan internasional ketika pertama kali melantai di bursa pada tahun 1996. Dimulai dari perusahaan kecil, Pegasystem kini memiliki pendapatan lebih dari US$ 890 juga per tahun dan mampu mempekerjakan lebih dari 4.600 karyawan. Jaringannya sudah tersebar di lebih dari 30 cabang global di seluruh dunia.

Kegigihannya dalam mencari peruntungan sudah muncul sejak masih belia. Karier dalam berbisnis dimulai kala Alan bekerja bersama dengan ayahnya di sebuah bisnis keluarga. Ayahnya merupakan salah satu korban yang selamat dari kekejaman Perang Dunia II dan pindah ke AS dari Eropa. Di negeri Paman Sam ini, ayahnya memulai bisnis keluarga bernama Trefler & Sons Antique Restoring, yang memberikan jasa restorasi dan kebutuhan perusahaan.

Dalam sebuah wawancaranya dengan New York Times, Alan mengatakan, ayahnya selalu memberikan tugas yang berat kepadanya. Salah satunya adalah menjadi koordinator dalam setiap proyek pengerjaan. Walau mulanya berat, tugas inilah yang menjadikannya sosok tangguh dan berpengalaman sejak masih muda. Di sisi lain, pikirannya menjadi lebih luas lantaran bergaul dengan orang yang memiliki wawasan dan pengalaman lebih banyak dibandingkan dirinya. Pengalaman di karier formal, bermula setelah lulus dari bangku kuliah.

Kala itu, ia berhasil menjadi pemimpin tim di sebuah proyek untuk pengadaan layanan di Citibank. Di sini salah satu tantangan tersulit dalam kariernya. Alan harus memimpin tim dengan pengalaman yang sangat minim dan di bawah tekanan.

Ia bahkan menyebut pengalaman tersebut sebagai hal yang membuatnya trauma dalam berkarier. Namun, berkat kerja kerasnya, proyek tersebut dapat berjalan lancar sesuai rencana.

Menurut Alan, beberapa kiat agar dapat menyelesaikan seluruh tantangan adalah antusias yang tinggi. Artinya, seorang pemimpin harus mampu menjaga kondisi tim agar tetap solid dan bergerak sesuai koordinasi.

Modal kedua, yakni memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam setiap pekerjaan, baik besar maupun kecil. Pelajaran ini ia dapatkan setelah memimpin tim kecil tersebut dan terus diterapkan olehnya proyek demi proyek hingga menjadi rutinitas.

Dari sini, kemampuannya menjadi seorang pemimpin semakin terasah dan mulai menjajal untuk berdiri di atas kaki sendiri. Kesuksesan Alan Trefler sebagai pemimpin perusahaan juga diakui oleh banyak pihak baik dari domestik maupun global.

Ia bahkan pernah masuk sebagai Software CEO of The Year oleh Komite Bidang Teknologi Massachussets. Alan juga memperoleh penghargaan dari Babson College Academy of Distinguished Entrepreneurs yang mengakuinya sebagai pengusaha dengan strategi bisnis yang paling baik secara global.

Minatnya di bidang komputerisasi dan digital bermula dari keikutsertaan di turnamen catur, yang kala itu memberinya gelar sebagai master catur dan masuk ke babak final pada kejuaraan catur dunia tahun 1975 silam.

Ketertarikannya di dunia catur baik dari sisi komunitas maupun kejuaraan tetap menjadi salah satu hal yang paling ia gemari sampai saat ini. Menurut pengakuannya, olahraga catur sangat memberikan efek positif dalam karier. Menurut dia, dari pertandingan catur ia belajar menyusun strategi dengan matang, mengeksekusi dan sabar menanti pergerakan dari kompetitor maupun pasar.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×