kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia: NATO Terus Berlatih Menghadapi Potensi Konflik dengan Rusia


Minggu, 05 Mei 2024 / 16:13 WIB
Rusia: NATO Terus Berlatih Menghadapi Potensi Konflik dengan Rusia
ILUSTRASI. Tentara berlari di dekat helikopter Mi-17 saat berpartisipasi dalam pelatihan 'Pedang Flaming' yang dilakukan oleh pasukan sekutu NATO di Klaipeda, Lithuania, Rabu (11/5/2022). REUTERS/Remo Casilli


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - MOSKOW - Pasukan NATO menggelar Latihan militer selama empat bulan terakhir di dekat perbatasan Rusia, yang dikenal sebagai Steadfast Defender. Latihan militer ini adalah bukti bahwa aliansi militer Barat tersebut sedang mempersiapkan diri menghadapi potensi konflik dengan Rusia.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu, menepis tuduhan NATO minggu ini bahwa Rusia terlibat dalam serangan hibrida terhadap negara-negara anggotanya. 

Ia mengatakan bahwa ini adalah “informasi yang salah” yang bertujuan mengalihkan perhatian orang dari aktivitas aliansi NATO yang bersiap menyerang Rusia tersebut.

Baca Juga: Rusia Mengingatkan Adanya Potensi Konflik dengan NATO di Masa Depan

Zakharova menyebut NATO-lah yang melancarkan perang hibrida dengan Rusia dengan mendukung Ukraina melalui dukungan senjata, intelijen, dan keuangan.

“Saat ini, latihan terbesar NATO sejak Perang Dingin, Steadfast Defender, berlangsung di dekat perbatasan Rusia. Menurut skenario mereka, tindakan koalisi terhadap Rusia dilakukan dengan menggunakan semua instrumen, termasuk senjata hibrida dan konvensional,” katanya dalam sebuah pernyataan. penyataan.

"Kita harus mengakui bahwa NATO secara serius mempersiapkan 'potensi konflik' dengan kita."

Hubungan antara Rusia dan Barat berada pada titik paling bermusuhan dalam beberapa dekade setelah dimulainya konflik militer Rusia di Ukraina pada tahun 2022.

Mengumumkan dimulainya latihan pada bulan Januari, NATO mengatakan 90.000 tentara akan ambil bagian, melatih bagaimana pasukan AS dapat memperkuat sekutu Eropa di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia dan di sisi timur aliansi tersebut jika konflik berkobar. 

Latihan perang NATO tersebut, yang merupakan latihan terbesar NATO sejak Perang Dingin, akan berlangsung hingga Mei.

Rusia mengatakan pada saat itu bahwa latihan tersebut menandai “kembalinya” aliansi tersebut ke skema Perang Dingin.




TERBARU

[X]
×