kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Konflik Rusia-NATO Berpotensi Pecah Jika Dukungan Militer ke Ukraina Terus Datang


Rabu, 28 Februari 2024 / 09:34 WIB
Konflik Rusia-NATO Berpotensi Pecah Jika Dukungan Militer ke Ukraina Terus Datang
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri forum teknis militer internasional Army-2022 di Patriot Congress and Exhibition Center di wilayah Moskow, Rusia 15 Agustus 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Rusia memperingatkan adanya potensi konflik dengan NATO jika aliansi pertahanan Barat itu nantinya mengirimkan pasukan untuk bertempur di Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Selasa (27/2) mengatakan bahwa ada kemungkinan di masa depan mengenai pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO.

Jika hal itu terjadi, Peskov menegaskan konflik tidak bisa dihindari.

"Dalam hal ini, kita tidak perlu bicara tentang kemungkinannya, tapi tentang sesuatu yang tidak bisa dielakkan (konflik langsung)," kata Peskov, dikutip Reuters.

Baca Juga: Ukraina: Kami Butuh Rudal Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

Pernyataan itu bukan tanpa alasan, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin (26/2) mengatakan, memang ada peluang bagi negara-negara Eropa untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Kendati demikian, Macron juga memastikan bahwa bahwa belum ada konsensus pada tahap ini.

"Tidak ada yang harus dikecualikan. Kami akan melakukan apa saja agar Rusia tidak menang," kata Macron.

Baca Juga: Korea Utara Diduga Telah Mengirim 10.000 Truk Berisi Keperluan Militer ke Rusia

Potensi konflik antara Rusia dan NATO menunjukkan bahwa perang di Ukraina benar-benar berdampak besar bagi keamanan dunia. 

Rusia bersama dengan AS, yang menjadi motor NATO, merupakan dua negara dengan cadangan senjata nuklir terbesar di dunia.

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan NATO dapat memicu Perang Dunia Ketiga.

Untuk saat ini Gedung Putih mengatakan bahwa AS tidak berencana mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina. Mereka juga tidak ada rencana mengirim pasukan NATO untuk berperang di Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×