kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.479   21,00   0,14%
  • IDX 7.723   -12,11   -0,16%
  • KOMPAS100 1.200   -1,91   -0,16%
  • LQ45 958   -0,97   -0,10%
  • ISSI 232   -0,58   -0,25%
  • IDX30 492   -0,52   -0,10%
  • IDXHIDIV20 591   0,04   0,01%
  • IDX80 137   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 142   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 164   -0,28   -0,17%

Alasan Mengapa Warga Palestina Tidak Tinggalkan Gaza Selama Pemboman Israel


Rabu, 08 November 2023 / 07:42 WIB
Alasan Mengapa Warga Palestina Tidak Tinggalkan Gaza Selama Pemboman Israel
ILUSTRASI. Banyak alasan mengapa warga sipil masih tinggal di wilayah utara Gaza, meskipun wilayah itu diserang Israel. REUTERS/Yasser Qudih


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Selain alasan tadi, alasan lain mengapa warga Palestina enggan meninggalkan Gaza utara adalah apa yang disebut sebagai Nakba. 

Menurut The Week, Nakba adalah pengusiran massal sekitar 700.000 warga Palestina dari rumah mereka pada tahun 1948, saat berdirinya negara Israel, seperti yang dijelaskan oleh ilmuwan politik Farid Abdel-Nour kepada The Washington Post.

Banyak warga Palestina mengatakan, mereka takut jika mereka meninggalkan rumah mereka di Gaza utara, atau bahkan di Gaza selatan, mereka tidak akan diizinkan kembali. 

The Associated Press melaporkan, Israel memicu ketakutan tersebut dengan terkuaknya laporan Kementerian Intelijen pada 13 Oktober yang mengusulkan pemindahan 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza ke semenanjung Sinai di Mesir. 

Pemerintah Israel meremehkan laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “konsep makalah” yang dibuat oleh para junior di kementerian intelijen. Namun mereka juga secara pribadi mempromosikan gagasan tersebut kepada pemerintah asing, demikian yang dilaporkan Times. 

Baca Juga: Seperti Apa Awal Konflik Israel dan Palestina? Ini Sejarahnya

Tentu saja, warga Palestina dan presiden Mesir melihat risiko ini dengan serius.

“Kami menentang pemindahan ke tempat mana pun, dalam bentuk apa pun, dan kami menganggapnya sebagai garis merah yang tidak akan kami izinkan untuk dilintasi,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

Dia menegaskan, “Apa yang terjadi pada tahun 1948 tidak akan dibiarkan terjadi lagi.” 

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Joe Biden sepakat berkomitmen untuk memastikan bahwa warga Palestina di Gaza tidak mengungsi ke Mesir atau negara lain. 

Selanjutnya: Bagi Para Trader, Simak Rekomendasi Saham 8 November 2023 dari Mandiri Sekuritas

Menarik Dibaca: Pahami 4 Cara Membuat Komposisi Parfum Lebih Tahan Lama Ini




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×