kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan tak suka investasi emas, Warren Buffett: Emas itu malas!


Selasa, 18 Agustus 2020 / 06:47 WIB
Alasan tak suka investasi emas, Warren Buffett: Emas itu malas!
ILUSTRASI. Investor Warren Buffett tidak menyukai emas karena beberapa alasan tertentu. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - OMAHA. Bagi sebagian investor, emas adalah salah satu investasi menarik saat pasar mengalami volatile. Namun, hal itu tidak berlaku bagi investor kawakan Warren Buffett. Buffett tidak menjadi salah satu investor terhebat dunia lewat investasi emas. Bahkan faktanya, dia sangat membenci logam mulia.

Pidato Buffett di Harvard pada tahun 1998 ketika dia berkata tentang emas, menjadi salah satu buktinya. Menurut Buffett, tidak ada hal yang bisa diributkan tentang emas. Dia melihat, nilai emas tidak lebih dari kemauan keras kepala kita untuk melindungi nilainya.

Namun, itu bukanlah bagian emas terburuk dalam pandangan Buffett. Masalah terbesarnya adalah kenyataan bahwa emas sangat tidak berharga. Bukan dalam nilai yang mau dibayar seseorang untuk satu onsnya, tetapi dalam kemampuannya untuk menciptakan kekayaan. Menurut Buffett, emas itu malas dan tidak memiliki tempat dalam portofolio investor.

Baca Juga: Mengejutkan! Dulu benci, kini Warren Buffett ikut memburu emas

Melansir The Motley Fool, dalam surat pemegang saham tahun 2011, Buffett menyebut emas sebagai "aset tidak produktif". Dia mengatakan bahwa aset seperti emas tidak akan pernah menghasilkan apa-apa, tetapi dibeli dengan harapan pembeli akan membayar lebih banyak untuk mereka di masa depan.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pemilik aset seperti emas "tidak terinspirasi oleh apa yang dapat diproduksi oleh aset itu sendiri - aset itu akan tetap tak bernyawa selamanya - tetapi oleh keyakinan bahwa orang lain akan lebih menginginkannya di masa depan."

Baca Juga: Meski dihindari Warren Buffett, ini 5 alasan potensial pilih emas untuk investasi

Masalah dengan emas adalah bahwa ia memiliki dua kekurangan utama yang tidak dapat diatasi. "Emas tidak banyak berguna atau prokreasi," kata Buffett.

Dia juga bilang, masalah terbesarnya dengan emas adalah bahwa logam mulia ini tidak dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. Nilainya naik dan turun berdasarkan pada apa yang orang lain bersedia bayar untuk itu, bukan berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.

"Produktivitas membangun kekayaan, bukan emas," kata Buffett mengakhiri kecamannya pada emas dalam surat itu dan membandingkannya dengan aset produktif yang dia sukai.

Baca Juga: Bisnis Warren Buffett tak kebal virus corona, ini buktinya

Namun, investor masih memilih emas daripada aset produktif ini sepanjang waktu. Aset yang akan menghasilkan jagung dan kapas dan minyak dan gas lebih lama dari masa hidup kita. Sedangkan emas tidak akan bergeming dan tetap tidak mampu menghasilkan apa-apa. Singkatnya, Buffett berkata, "Anda bisa membelai kubus, tetapi kubus tidak akan merespons."

Ada lagi alasan bagus mengapa Warren Buffett membenci emas. Orang yang membeli emas mengharapkan orang yang lebih bodoh untuk membelinya dari mereka dengan harga yang lebih tinggi di masa mendatang. "Tapi itu bukan investasi, itu perjudian," jelasnya seperti yang dikutip dari The Motley Fool.

Baca Juga: Warren Buffett buyback saham Berkshire Hathaway senilai Rp 75,03 Triliun

Sebaliknya, Buffett berusaha mengelilingi dirinya dengan aset yang terus-menerus menghasilkan nilai. Pendapatan yang mengalir melalui bisnis diinvestasikan kembali pada lini bisnis baru yang menghasilkan lebih banyak pendapatan. Ini adalah siklus yang tidak pernah berakhir di mana kekayaan baru diciptakan setiap tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×