kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Alasan Warren Buffett Wariskan Kepemimpinan Berkshire Hathaway pada Putranya


Sabtu, 01 Februari 2025 / 19:00 WIB
Alasan Warren Buffett Wariskan Kepemimpinan Berkshire Hathaway pada Putranya
Warren Buffett berbicara soal kepemimpinan dan budaya di perusahaan yang tetap harus dirawat meskipun pendirinya telah tiada.


Sumber: Inc. | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Menghadapi masa depan yang tidak dapat dihindari, Warren Buffett akan mengakhiri masa jabatannya sebagai CEO Berkshire Hathaway. 

Pergantian kepemimpinan ini telah direncanakan sejak lama: Greg Abel akan menjadi CEO, sementara putra Buffett, Howard “Howie” Buffett, akan menjabat sebagai Ketua non-eksekutif. 

Dalam wawancara terbaru dengan The Wall Street Journal, Buffett mengungkapkan pemikirannya tentang transisi ini, termasuk satu pelajaran kepemimpinan yang menurutnya paling penting untuk dipegang oleh putranya.

Baca Juga: Berkshire Hathaway Milik Warren Buffett Baru Saja Bergabung dengan Klub Eksklusif

Pergantian CEO sering kali menjadi tantangan, bahkan dengan rencana suksesi yang terstruktur. Setiap pemimpin memiliki gaya, visi, dan agenda yang berbeda, sehingga proses ini menjadi kompleks. 

Dalam kasus Buffett, kompleksitas meningkat karena perannya yang sangat melekat dengan identitas Berkshire Hathaway. 

Buffett, yang dianggap sebagai investor paling sukses sepanjang masa, telah membangun perusahaan triliunan dolar ini selama bertahun-tahun. Kekhawatiran pun muncul tentang bagaimana masa depan perusahaan tanpa dirinya.

Buffett menegaskan bahwa alasan utama ia menunjuk putranya sebagai Ketua non-eksekutif adalah untuk menjaga prinsip dan nilai-nilai Berkshire Hathaway setelah kepergiannya. 

Baca Juga: Mengapa Warren Buffett Gunakan Desain Situs Web Sederhana untuk Berkshire Hathaway?

“Saya lebih peduli dengan masa depan Berkshire setelah saya meninggal daripada selama saya hidup,” ungkapnya. 

“Ini adalah ciptaan saya, sesuatu yang membutuhkan waktu lama untuk dibangun tetapi dapat dengan mudah hancur jika dikelola oleh orang yang salah,” ucapnya.

Bagi Buffett, inti dari suksesi ini terletak pada satu kata: Budaya. Ia percaya bahwa budaya perusahaan adalah elemen paling penting dan paling sulit dikelola oleh seorang pemimpin. 

Budaya, menurut Buffett, bukan sekadar kebijakan atau slogan, melainkan perasaan karyawan terhadap tempat mereka bekerja. “Budaya Anda adalah bagaimana karyawan merasa bekerja untuk Anda,” katanya.

Baca Juga: 3 Saham Pilihan Warren Buffett, Penyumbang Portofolio Terbesar Berkshire Hathaway

Howie Buffett tampaknya memahami pentingnya menjaga budaya ini. Ia menggambarkan budaya Berkshire sebagai prinsip-prinsip sederhana: menjaga hal-hal tetap sederhana, fokus pada hal yang esensial, bersikap adil kepada orang lain, menghormati manajer, pemegang saham, dan bersikap jujur. 



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×