kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Albanese Menang Pemilu Australia, Fokus Hadapi Dampak Perang Dagang AS-China


Minggu, 04 Mei 2025 / 13:03 WIB
Albanese Menang Pemilu Australia, Fokus Hadapi Dampak Perang Dagang AS-China
ILUSTRASI. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dari Partai Buruh (Labor Party) berhasil mengamankan masa jabatan kedua. AAP/Lukas Coch/via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE. AUSTRALIA OUT. NEW ZEALAND OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN NEW ZEALAND. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN AUSTRALIA./File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dari Partai Buruh (Labor Party) berhasil mengamankan masa jabatan kedua, menjadi pemimpin pertama dalam dua dekade terakhir yang memenangkan dua pemilu berturut-turut.

Dengan mayoritas yang diproyeksikan bertambah dari 77 menjadi setidaknya 85 kursi di parlemen, kemenangan ini memperkuat cengkeraman Partai Buruh di Dewan Perwakilan yang beranggotakan 150 orang.

Fokus Pemerintah Baru: Ketidakpastian Ekonomi Global dan Perang Dagang

Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah adalah menghadapi "bayangan kelam" dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation (ABC), Chalmers menyatakan bahwa perkembangan terakhir dalam hubungan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi dunia tersebut berdampak besar terhadap pasar global dan perekonomian domestik Australia.

Baca Juga: Partai Buruh Menang Telak di Pemilu Australia, Albanese Lanjutkan Pimpin Australia

"Yang sedang terjadi, khususnya antara AS dan Tiongkok, melemparkan bayangan kelam terhadap ekonomi global. Kami perlu — dan akan — memiliki kemampuan untuk mengelola ketidakpastian ini," kata Chalmers.

Dampak Tariff Trump: Kekhawatiran Publik dan Stabilitas Pasar

Kekhawatiran masyarakat Australia terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump, terutama pengumuman tarif besar-besaran pada 2 April lalu, turut memengaruhi hasil pemilu. Tariff tersebut memicu gejolak pasar global dan menimbulkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap dana pensiun dan stabilitas ekonomi Australia.

Pemimpin oposisi konservatif, Peter Dutton, kehilangan kursinya dalam pemilu ini. Banyak pengamat menyebut bahwa proposal partainya untuk memangkas tenaga kerja federal dan memaksa pegawai negeri kembali bekerja penuh waktu di kantor lima hari seminggu dinilai tidak peka, terutama terhadap perempuan pekerja.

Mantan anggota parlemen konservatif Keith Wolahan mengakui bahwa partainya gagal membaca aspirasi publik, terutama di kawasan urban.

"Kita harus benar-benar merenungkan siapa diri kita, siapa yang kita wakili, dan siapa yang membentuk Australia," ujar Wolahan kepada ABC.

Baca Juga: Tragis! Klinik IVF Australia Salah Transfer Embrio, Ibu Lahirkan Bayi Pasangan Lain

Janji Pemerintah: Pemerintahan yang Tertib dan Bersatu

Dalam pernyataan pasca-kemenangan, Albanese menekankan bahwa rakyat Australia telah memilih persatuan daripada perpecahan. Ia juga menjanjikan kelanjutan pemerintahan yang tertib dan terorganisir seperti masa jabatan pertamanya.

"Kami akan menjadi pemerintahan yang tertib dan disiplin di masa jabatan kedua, seperti yang telah kami lakukan di masa jabatan pertama," kata Albanese.

Selanjutnya: Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang

Menarik Dibaca: Infinix Note 30 Pro Punya 7 Fitur Keren Ini, Bikin Nggak Nyesel!



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×