Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Aliansi AUKUS yang terdiri dari Australia, Inggris, dan AS baru saja sepakat untuk bekerja sama dalam persenjataan hipersonik dan kemampuan peperangan elektronik. Kesepakatan ini dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Selasa (5/4).
"Kami juga berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada kemampuan hipersonik dan kontra-hipersonik, dan peperangan elektronik," ungkap para pemimpin AUKUS dalam pernyataan bersamanya, seperti dikutip Reuters.
Para pemimpin, yaitu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Australis Scott Morrison, juga mengatakan senang dengan kemajuan program kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Australia.
Baca Juga: Korea Utara: AUKUS hanya alat AS untuk mengancam keamanan dunia
Terkait program senjata hipersonik, AS dan Australia sebenarnya telah memiliki program bersama yang dinamai SCIFiRE, atau Southern Cross Integrated Flight Research Experiment.
Meski tidak bergabung dalam program itu, pihak Inggris memastikan bahwa ketiga negara akan bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan di wilayah tersebut untuk memperluas program mereka.
AS saat ini telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan rudal hipersonik karena invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan Eropa.
Dalam pernyataan bersamanya pula, para pemimpin AUKUS menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai alasan bagi mereka untuk menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap sistem internasional. Mereka juga menegaskan kembali komitmennya untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Baca Juga: AS Siapkan Perangkat Pertahanan Udara untuk Taiwan Senilai US$ 95 Juta