Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd akhirnya menyandang status perusahaan e-commerce terbesar di dunia mengalahkan Amazon.com Inc dari sisi kapitalisasi pasar. Kinerja keuangan Alibaba yang menawan plus gencar melakukan investasi ke berbagai negara mengangkat harga saham Alibaba.
Per Selasa (10/10), harga saham Alibaba tercatat naik 1,2% menjadi US$ 184,31 per saham. Dengan harga saham sebesar itu, Alibaba mencatat nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 472,1 miliar.
Jumlah ini ini menyalip kapitalisasi pasar Amazon yang senilai US$ 471,9 miliar. Selasa lalu (10/10), harga saham perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu turun 0,87% menjadi US$ 982,35 per saham.
Analis pasar modal di AS mengatakan, kinerja Alibaba memang luar biasa di tahun ini. Terbukti laba bersih Alibaba melonjak 96% menjadi lebih dari US$ 2,1 miliar secara year on year pada kinerja semester I tahun ini.
Selain itu, jumlah pembeli aktif di platform ritel Alibaba naik menjadi 466 juta, terhitung sekitar sepertiga dari populasi China.
Sebagai emiten yang tercatat di New York Stock Exchange, perusahaan berkode saham BABA ini mencatat kenaikan saham lebih dari 100% sejak awal tahun ini. Sementara, harga saham Amazon hanya naik 30%. Bahkan, harga saham Alibabab menanjak 12% dalam dua bulan terakhir setelah mengumumkan pendapatan kuartalan yang lebih baik.
J.P Morgan dan Morgan Stanley memprediksi, harga saham Alibaba akan terus naik. Pada jangka panjang harga saham BABA berada di level US$ 190,170 per saham hingga mencapai US$ 205,20 per saham setelah Alibaba mengumumkan melaporkan kinerja di kuartal ketiga tahun ini.
Laporan menunjukkan bahwa e-commerce telah menjadi industri global yang berkembang. Oxford Business Group melaporkan bahwa penjualan e-commerce mencapai angka US$ 22 miliar di tahun 2016. Bahkan diprediksi penjualan di e-commerce akan naik berlipat-lipat menjadi US$ 27 triliun dalam jangka panjang.
Investasi US$ 15 miliar
Agar bisnis makin mengembang, umur, Jack Ma selaku pemilik Alibaba kembali menanamkan investasi. Yang terbaru, Alibaba akan menginvestasikan dana lebih dari US$ 15 miliar selama tiga tahun ke depan. Investasi ini akan untuk program penelitian dan pengembangan global pada teknologi baru.
Program penelitian ini disebut Academy for Discovery, Adventure, Momentum and Outlook (DAMO). Alibaba akan mendirikan tujuh laboratorium penelitian di Beijing, Hangzhou, San Mateo, Bellevue, Moskow, Tel Aviv dan Singapura. Alibaba siap merekrut 100 periset untuk melatih SDM.
Laboratorium tersebut akan melakukan proyek dibidang teknologi keuangan, komputasi keuantum dan interaksi manusia dengan mesin. DAMO akan berkolaborasi dengan University of California, Berkeley.