Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Diantaranya adalah GMV sebesar RMB 6,59 triliun atau US$ 945 miliar berasal dari marketplace ritel di China. Sementara GMV sisanya berasal dari marketplace ritel Alibaba Group secara internasional dan layanan konsumen lokal.
Sebagai gambaran, Gross Merchandise Value (GMV), adalah volume barang dagangan bruto. GMV belum memperhitungkan berbagai biaya termasuk untuk iklan dan pemasaran.
Daniel mengklaim seluruh bisnis Alibaba Group sepanjang 2019-2021 terus mengalami pertumbuhan yang kuat, dengan basis konsumen aktif tahunan sebesar 960 juta di seluruh dunia.
Baca Juga: Cara cek bansos Banyuwangi direkomendasikan Mendagri Tito Karnavian buat daerah lain
Meskipun demikian ia mengakui Alibaba Group menutup tahun fiskal ini dengan triwulan yang terdampak ekonomi akibat pandemi virus corona Covid-19.
Daniel menyebut pandemi corona Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen dan operasional Alibaba Group secara fundamental. Hal ini membuat adopsi dan transformasi digital menjadi sebuah kebutuhan.
Baca Juga: Corona di Indonesia pecah rekor baru 973 orang Kamis (21/5), menjadi 20.162 kasus.
"Kami memiliki posisi dan kesiapan yang baik untuk membantu para pelaku usaha, baik kecil maupun besar dari berbagai industri, untuk mencapai transformasi digital yang dibutuhkan untuk melalui masa sulit ini dan akhirnya tumbuh dalam new normal," katanya.
Karena itu Alibaba Group tetap fokus pada target kinerja jangka panjang dan berinvestasi untuk menciptakan nilai bagi para konsumen dan konsumen bisnis. Daniel percaya Alibaba Group akan keluar lebih kuat dari krisis ini dan siap meraih pertumbuhan di masa depan.
Baca Juga: Update corona di Jakarta Sabtu (23/5) positif 6443 orang, meninggal 504, sembuh 1.587