Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan asuransi asal Amerika Serikat, Allianz Life menjadi korban serangan siber pada akhir Juli yang berdampak pada bocornya data pribadi 1,1 juta nasabah.
Informasi ini diungkap oleh situs pemantau kebocoran data Have I Been Pwned pada Senin (18/8/2025).
Baca Juga: Allianz Life Diretas, Sebagian Data Pribadi Nasabah di AS Dicuri
Sebelumnya, Allianz Life telah menyatakan bahwa para peretas berhasil mencuri data pribadi sebagian besar dari total 1,4 juta nasabah, tenaga profesional keuangan, serta sejumlah karyawan perusahaan.
Menurut data yang dipublikasikan Have I Been Pwned, informasi yang dicuri mencakup nama pelanggan, alamat, nomor telepon, dan alamat email.
Juru bicara Allianz Life menolak memberikan komentar lebih lanjut karena investigasi internal masih berlangsung.
Namun, pihaknya memastikan akan menyediakan layanan perlindungan identitas, termasuk pemantauan selama dua tahun, bagi individu yang terdampak.
Serangan ini menambah panjang daftar kasus peretasan berskala besar yang menargetkan perusahaan global, termasuk Microsoft dan UnitedHealth Group.
Baca Juga: Allianz Life Sebut Gejolak Geopolitik Dapat Pengaruhi Kinerja Unitlink
Tahun lalu, divisi teknologi UnitedHealth mengalami kebocoran data terbesar dalam sejarah sektor kesehatan AS, yang memengaruhi 192,7 juta orang.
Sementara itu, peretas juga berhasil menyusup ke server on-premises Microsoft SharePoint pada Juli lalu, yang memengaruhi lebih dari 100 organisasi, termasuk lembaga pemerintahan AS, sehingga memunculkan kekhawatiran serius mengenai keamanan identitas digital.