Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi
Banyak menghabiskan waktu dengan komputer dan dunia virtual tidak membuat Timothy D. Sweeney lupa dengan lingkungan alam sekitarnya. Permainan-permainan yang dia ciptakan di dunia online tidak membelenggunya. Pria bungsu dari tiga bersaudara itu malah ingin melestarikan dan melindungi dunia nyata. Jutaan dollar Amerika Serikat (AS) telah ia habiskan untuk membantu konservasi alam sejak sepuluh tahun lalu. Uang itu untuk membeli lahan konservasi.
Timothy D. Sweeney telah menjadi miliader dunia dengan mencatat total kekayaan sebesar US$ 1,8 miliar pada tahun 2018. Kesuksesan Epic Games sebagai developer game terkemuka di jagad raya membikin pundi-pundi kekayaannya semakian bertambah.
Sweeney berbeda dengan milliarder lain di dunia dalam memanfaatkan kekayaan. Jika yang lain mungkin banyak menginvestasikan kembali kekayaaan mereka dengan harapan semakin kaya lagi atau berfoya-foya mengejar kenikmatan dunia, tidak demikian halnya dengan pria berusia 48 tahun tersebut.
Sweeney memang tidak lupa juga memenuhi kesenangan pribadi. Misalnya, dia juga senang dengan mobil-mobil mewah. Bahkan dirinya sempat mengoleksi berbagai kendaraan sport, mulai dari Ferrari, Porsche, Lamborghini, hingga Corvette. Namun yang berbeda adalah dia mengalokasikan tidak sedikit dari kekayaannya yang berlimpah dalam rangka pelestarian alam.
Banyak menghabiskan hidupnya dengan dunia virtual, membangun permainan online dari usianya masih muda, rupanya tidak membuat Sweney mengabaikan kehidupan nyata. Dia sangat mencintai alam. Sejak tahun 2008, pria 48 tahun itu bahkan telah menghabiskan jutaan dolar untuk membantu melestarikan hutan Carolina Utara.
Sweeney saat ini memiliki lebih dari 40.000 hektare (ha) lahan di North Carolina. Sebagian besar adalah hiutan-hutan pegunungan. Itu menjadikannya sebagai salah satu pemilik lahan terbesar di negara bagian tersebut saat ini.
Tujuan Sweeney memiliki lahan tersebut untuk melestarikan dan menjadikannya sebagai ruang konvervasi alam. Di dalam hutan tersebut banyak sekali spesies tanaman dan satwa liar yang langka yang menurutnya harus dilindungi. Kalau tidak maka akan mengalami kepunahan.
Pada November 2016, Sweeney telah menyumbangkan dana sebesar US$ 15 juta untuk konservasi, melindungi 7.000 ha lahan di Wilderness The Box Creek. Hutan yang terletak di kaki pegunungan Blue Ridge Mountains, tersebut sudah lama menjadi sasaran dari perusahaan lain di negara itu untuk dibelah dalam rangka menjalankan bisnis saluran listrik.
Dengan membeli tanah, Sweeney membantu melindungi ratusan spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Para ahli ekologi mendokumentasikan lebih dari 130 spesies tanaman dan satwa liar yang langka , beberapa spesies satwa liar, serta tumbuhan baru ada disana.
Setahun kemudian Sweeney membeli 193 hektar lahan di Kabupaten Alamance dengan harga US$ 1,973 juta dari Sizemore Brothers LLC.
Pada tahun 2018, lewat Mogul Video Game, Sweeney membeli lahan 1.500 ha yang dikenal sebagi Stone Hills. Banyak kabar berembus bahawa lahan itu akan dikembangkan menjadi kawasan resor yang dilengkapi dengan kawasan komersial lain. Namun, Sweeney membantah.
Dia mengaku membeli lahan itu dalam langka melestarikan alam Karena lahan tersebut merupakan hutan pinus daun panjang yang bagus.
Setelah kehancuran ekonomi AS yang terjadi pada tahun 2008 akibat gelembung (bubble) properti, harga tanah di negara itu merosot tajam. Debitur kredit perumahan tak mampu membayar dan juga banyak pengembang bangkrut.
Namun, Sweeney tak ingin tinggal diam. Dia memanfaatkan kesempatan tersebut membeli lahan-lahan, termasuk hutan belantara, dengan harga murah. Tujuannya, agar hutan-hutan ini tidak tersentuh sehingga spesies yang semakin langka dapat hidup di sana.
(Selesai)
