kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amankan pasokan, sejumlah negara batasi ekspor vaksin Covid-19


Senin, 29 Maret 2021 / 17:08 WIB
Amankan pasokan, sejumlah negara batasi ekspor vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Vaksin corona. Johnson & Johnson/Handout via REUTERS


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

“Kita semua menghadapi pandemi yang sama dan gelombang ketiga membuat kerja sama antara UE dan Inggris menjadi lebih penting. Kami telah mendiskusikan apa lagi yang dapat kami lakukan untuk memastikan hubungan yang saling menguntungkan antara Inggris dan Uni Eropa pada Covid-19, ” kata pemerintah Inggris dan Komisi Eropa.

“Mengingat saling kami ketergantungan. Jadi kami sedang menyiapkan langkah-langkah spesifik yang dapat kami ambil baik dalam jangka pendek, menengah, panjang untuk menemukan solusi serta menambah pasokan vaksin untuk semua warga kami,” kata Inggris dan UE, menambahkan pembicaraan itu akan berlanjut.

Inti perselisihan ini bermula bahwa UE telah menerima vaksin yang jauh lebih sedikit daripada yang diharapkan dari AstraZeneca sehingga distribusi secara luas jadi terhambat. Selain itu, perusahaan farmasi Inggris-Swedia akan mendistribusikan sekitar 90 juta dosis pada kuartal pertama, tetapi jumlah itu telah dikurangi menjadi 30 juta dosis.

Alhasil, negara-negara UE menghadapi kemunduran baru setelah AstraZeneca mengurangi target pengirimannya untuk kuartal kedua menjadi 70 juta dosis, turun dari 180 juta. “Saya mengingatkan Anda bahwa AstraZeneca hanya menyampaikan sebagian kecil dari komitmen kontrak yang telah disepakati,” Valdis Dombrovskis, kepala perdagangan UE. 

Akibatnya, Komisi Eropa memutuskan untuk meningkatkan aturan tentang ekspor vaksin yang diproduksi di blok tersebut. Badan eksekutif UE tengah memeriksa apakah perusahaan dapat memenuhi kontrak kerja sama mereka.

Mereka juga akan mempertimbangkan apakah negara yang menerima vaksin buatan UE memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dan situasi epidemiologi yang lebih baik secara keseluruhan dan apakah negara penerima memiliki batasan dalam mengirim vaksin atau bahan mentah ke tempat lain.

Inilah sebabnya mengapa Inggris berharap jumlah vaksin yang diimpor bisa lebih rendah ke depannya. Mengingat, jumlah tingkat vaksinsasi lebih tinggi daripada di Uni Eropa. “Mekanisme kebijakan ekspor kami tidak ditujukan di negara tertentu, tetapi jelas bahwa di UE, kami juga perlu memastikan vaksinasi penduduk kami sendiri,” tutupnya. 

Selanjutnya: Panel ahli Korsel mengatakan vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson aman dan efektif




TERBARU

[X]
×