kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

American Airlines pertimbangkan cari utang baru


Minggu, 14 Februari 2021 / 14:28 WIB
American Airlines pertimbangkan cari utang baru
ILUSTRASI. American Airlines. REUTERS/Joshua Roberts/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - AMERIKA. American Airlines Group Inc. tengah mencari pinjaman baru di pasar uang paling cepat Maret 2021. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman dari pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah membantu perusahaan bertahan melewati pandemi. 

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (14/2), perusahaan tengah mencari investor potensial dalam kesepakatan hutang tersebut, menurut orang - orang yang mengetahui masalah ini. Sebelumnya pada tahun lalu Goldman Sachs Group Inc., telah menyokong likuiditas United Airlines Holdings Inc. melalui program frequent flyer atau kepada pelanggan setia untuk menghindari utang baru.  

American, yang mendukung pinjaman treasury senilai US$ 7,5 miliar melalui program frequent flyer. Rencananya, perusahaan akan melakukan hal yang serupa untuk mendapatkan pinjaman baru. Namun kesepakatan itu masih bisa berubah. 

Baca Juga: Investor was-was akan kondisi pasar saham AS usai pergerakan liar saham GameStop

Perusahaan mengatakan pada Mei lalu, bahwa program loyalitas advantage memiliki nilai  US$ 18 miliar hingga US$ 30 miliar. Saat itu, maskapai penerbangan ini sedang bernegoisasi dengan Departemen Keuangan untuk menggunakan sebagian asetnya sebagai jaminan pinjaman. 

Seperti diketahui, American berada di gelombang pertama sebagai operator yang memanfaatkan miliaran dolar pinjaman yang termasuk dalam kebijakan stimulus ekonomi senilai US$ 2 triliun.  

Goldman sedang tahap penjajakan dengan investor untuk pembiayaan kembali US$ 7 miliar hingga $ 9 miliar dalam beberapa bulan mendatang. Diskusi juga mencakup potensi bagi hasil 6% hingga 7%. Perwakilan dari Amerika dan Goldman Sachs menolak berkomentar. Maskapai ini masih mempertimbangkan, utang pemerintah mana yang lebih dulu akan dilunasi. 

Hingga saat ini bank sentral masih menopang perekonomian melalui penetapan suku bunga rendah. Alhasil, permintaan untuk utang dengan imbal hasil lebih tinggi telah melonjak, dan perusahaan dengan rating rendang bergegas masuk ke pasar obligasi untuk mengajukan pinjaman. 

American mendapat dorongan setelah sahamnya tersapu dalam reli di antara ekuitas yang sangat pendek dan sasaran empuk bagi pedagang di forum Wall Street Bets. Nilai saham perusahaan melonjak sebanyak 31% selama sesi perdagangan bulan lalu. Di tengah hiruk pikuk perdagangan, maskapai ini mengumumkan rencana untuk menjual hingga US$ 1,1 miliar saham.

Selanjutnya: Terhimpit pandemi, 14.000 karyawan United Airlines teramcam dirumahkan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×