kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Terhimpit pandemi, 14.000 karyawan United Airlines teramcam dirumahkan


Minggu, 31 Januari 2021 / 16:20 WIB
Terhimpit pandemi, 14.000 karyawan United Airlines teramcam dirumahkan
ILUSTRASI. Pesawat American Airlines nomor penerbangan 718, penerbangan komersial pertama Boeing 737 MAX. REUTERS/Marco Bello


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Industri penerbangan di Amerika Serikat (AS) tampaknya belum mengalami perkembangan meski vaksinasi Covid-19 sudah berjalan. United Airlines telah memberikan peringatan kepada 14.000 karyawannya bahwa mereka kemungkinan bakal dirumahkan (furlough).

Sementara asosiasi penerbangan telah mengajukan bantuan stimulus baru kepada Kongres dan pemerintahan Presiden Joe Biden senilai US$ 15 miliar atau setara Rp 210 triliun agar pelaku industri ini bisa tetap menggaji karyawannya paling tidak hingga 30 September 2021. 

United Group memperingatkan bahwa perusahaan akan terpaksa melakukan pemangkasan karyawan secara drastis setelah stimulus penggajian karyawan putaran kedua yang diberikan pemerintah kepada industri penerbangan berakhir pada 1 April. Pasalnya, permintaan perjalanan udara belum mengalami perbaikan dari pukulan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Usai saham GameStop bergerak liar, investor mulai cemas akan kondisi pasar saham AS

United telah menarik kembali 13.000 karyawan dari cuti ketika paket gaji industri maskapai penerbangan senilai US$15 miliar dollar disahkan pada bulan Desember untuk melindungi pekerjaan hingga Maret.  

"Meskipun ada upaya berkelanjutan untuk mendistribusikan vaksin, permintaan pelanggan tidak banyak berubah,” kata United sebagai peringatan kepada karyawannya dikutip Reuters, Jumat (29/1).  

Perusahaan akan terus memonitori perkembangan permintaan perjalan udara dan melakukan advokasi terhadap kelanjutan stimulus pemerintah. 

Bantuan paket US$ 15 miliar tersebut diberikan pemerintah untuk membantu memperkerjakan 32.000 karyawan maskapai penerbangan.  Itu merupakan bagian dari paket stimulus senilai US$ 50 miliar yang terdiri dari bantuan penggajian dan pinjaman pemerintah berbiaya rendah. 

Dua pemimpin serikat yang mewakili 75.000 pramugari menulis kepada para pemimpin kongres yang mengupayakan tindakan cepat untuk memperpanjang program dukungan penggajian  senilai US$15 miliar dollar untuk melindungi pekerjaan hingga 30 September. 

Baca Juga: Aktivitas pabrik China melambat di bulan Januari akibat kasus corona dan mudik Imlek
"Jika tidak maka alternatifnya adalah PHK massal akan dimulai dilakukan pada April," kata Pemimpin serikat pekerja Sara Nelson dan Julie Hedrick. 

American Airlines, yang telah memberhentikan 19.000 pekerja pada Oktober, tidak segera berkomentar pada hari Jumat (29/1) apakah akan mengeluarkan pemberitahuan baru tentang potensi PHK. Hawaiian Airlines sebelumnya mengatakan telah mengeluarkan peringatan cuti kepada 900 karyawan.

Kepala eksekutif American Airlines Doug Parker mengatakan pada hari Kamis (28/1), permintaan belum mengalami perbaikan sementara 1 April sudah semakin dekat. "Jadi kami pasti perlu mengatasi ini, kecuali permintaan mulai meningkat," ujarnya. 

Selanjutnya: Jerman mulai melirik Indo-Pasifik, segera kirim armada kapal ke Jepang



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×