kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amerika Serikat akui sudah berperang dengan Rusia, melalui serangan siber


Minggu, 12 Juli 2020 / 07:22 WIB
Amerika Serikat akui sudah berperang dengan Rusia, melalui serangan siber
ILUSTRASI. Presiden Donald Trump mengakui telah mengizinkan serangan siber ke IRA milik Rusia. REUTERS/Kevin Lamarque TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Dalam senyap, Amerika Serikat sudah berperang dengan Rusia. Perang terjadi di dunia maya dengan serangan siber. 

Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa AS telah melakukan serangan siber terhadap Badan Penelitian Internet ( IRA) Rusia. AS menuduh IRA sebagai troll farm yang dan disalahkan atas campur tangannya terhadap pemilihan presiden ( pilpres) AS pada 2016.

Baca juga: Konflik berdarah antar anggota gereja di Afrika Selatan, 5 meninggal 6 luka-luka 

Trump memberikan konfirmasi tersebut saat diwawancarai oleh kolumnis The Washington Post, Marc Thiessen. Thiessen menulis di The Washington Post bahwa saat wawancara dengan Trump, dia melontarkan pertanyaan apakah dia telah meluncurkan serangan siber. "Benar," jawab Trump sebagaimana dilansir dari CNN, Sabtu (11/7/2020).

Dalam wawancara tersebut, Donald Trump juga mengatakan Mantan Presiden AS Barrack Obama tahu bahwa Rusia senang bermain dalam pilpres AS pada 2016. Namun, menurut Trump, Obama tidak mengatakan apa pun karena dia mengira Hillary Clinton-lah yang akan memenangi pilpres.

Donald Trump mengklaim tidak seperti pendahulunya dan dia bertindak berdasarkan laporan intelijen AS tentang campur tangan Rusia terhadap pilpres dengan meluncurkan serangan siber.

Sementara itu, Obama mengumumkan sanksi terhadap Rusia dan mengusir beberapa diplomat Rusia sebagai pembalasan atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada Desember 2016.

The Washington Post pada 2018 melaporkan adanya serangan siber. Thiessen juga melaporkan seorang pejabat senior AS turut mengonfirmasi serangan siber terhadap IRA Rusia secara efektif.

Dalam wawancara tersebut, Donald Trump juga mengatakan serangan siber itu merupakan salah satu dari kebijakan yang lebih luas dalam menghadapi Rusia. Contoh lain yang Trump sodorkan adalah mengirim rudal anti-tank kepada Ukraina saat eskalasi antara Ukraina dengan Rusia memanas akhir-akhir ini. "Tidak ada yang lebih tangguh menghadapi Rusia dari pada saya," klaim Trump.

Sebelumnya, CNN juga melaporkan bahwa Donald Trump terlihat mengonfirmasi sebuah serangan siber terhadap sebuah entitas Rusia pada 2018. "Saya lebih suka untuk tidak mengatakannya, tapi Anda bisa percaya bahwa semua terjadi, dan itu terjadi selama pemerintahan saya," kata Donald Trump saat diwawancarai Fox News pada 2019.

Baca juga: Orang hilang, ada hadiah US$ 10.000 atau Rp 143 juta bagi yang tahu keberadaannya 

Jawaban tersebut diucapkan Donald Trump saat ditanyai apakah Trump secara pribadi menyetujui serangan siber terhadap Rusia.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Mengonfirmasi AS Luncurkan Serangan Siber terhadap Rusia", 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×