Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pejabat Amerika Serikat dan Taiwan kembali berdiskusi untuk mencari cara agar Taiwan bisa berpartisipasi secara mandiri di forum PBB. Sejauh ini Taiwan belum memiliki hak karena ditentang oleh China.
China menegaskan bahwa Taiwan masih merupakan salah satu provinsinya, bukan negara merdeka. Oleh karena itu, Taiwan tidak memiliki hak untuk tampil sendiri dalam forum internasional.
Melansir Reuters, Taiwan sempat memiliki kursi di PBB dengan nama Republic of China sampai 25 Oktober 1971. Saat itu mereka terpilih sebagai wakil negara yang mendukung People's Republic of China.
Kini AS, yang merupakan sekutu dekat Taiwan, sedang berupaya agar Taiwan mendapat pengakuan dan bisa memiliki kursi sendiri di forum PBB.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan para pejabat AS dan Taiwan telah bertemu secara virtual pada hari Jumat (22/10) untuk melakukan diskusi yang berfokus pada mendukung kemampuan Taiwan untuk berpartisipasi secara bermakna di PBB.
Baca Juga: Bertekad membela Taiwan, Biden tak ingin ada perang dingin dengan China
"Para perwakilan AS menegaskan kembali komitmennya terhadap partisipasi Taiwan di WHO dan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, dan membahas cara-cara untuk menyoroti kemampuan Taiwan untuk berkontribusi pada upaya dalam berbagai masalah," ungkap pernyataan resmi departemen, seperti dikutip Reuters.
Sejumlah perwakilan yang hadir dalam diskusi antara lain adalah Penjabat Kepala Departemen Luar Negeri Wakil Asisten Sekretaris Organisasi Internasional Hugo Yon, Wakil Asisten Sekretaris untuk China, Taiwan, dan Mongolia Rick Waters, dan wakil duta besar de facto Taiwan di Washington, Wang Liang-yu.
Taiwan sangat marah karena tidak mampu mengakses WHO secara penuh selama pandemi Covid-19. China menegaskan bahwa pihaknya telah memfasilitasi Taiwan agar mendapat bantuan yang cukup dari WHO.
Pembicaraan ini kembali dilakukan menjelang peringatan 50 tahun bergabungnya China di PBB. Awal pekan ini Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan menyampaikan pidato mengenai keterlibatan China di PBB selama setengah abad terakhir.
Xi kemungkinan besar akan menyampaikan sejumlah masalah internasional, termasuk tentang Taiwan, dalam pidatonya. Hingga saat ini China terus memberikan tekanan politik dan militer untuk memaksa Taiwan menerima kedaulatan China.