CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Amerika Serikat Peringatkan China Tak Ikut Campur dalam Pemilu Taiwan


Kamis, 11 Januari 2024 / 15:58 WIB
Amerika Serikat Peringatkan China Tak Ikut Campur dalam Pemilu Taiwan
ILUSTRASI. Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan dan kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa memberi isyarat pada acara kampanye pemilu di Kota Taipei, Taiwan 3 Januari 2024. REUTERS/Ann Wang


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat menentang campur tangan atau pengaruh luar apa pun, termasuk oleh China, dalam pemilihan presiden dan parlemen Taiwan.

Pemilu Taiwan yang akan digelar pada tanggal 13 Januari, terjadi pada saat yang sulit dalam hubungan AS-China karena Presiden Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping baru saja menjalin kembali hubungan militer ketika mereka bertemu di California pada November lalu.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Washington tidak memihak dalam pemilu dan tidak memiliki kandidat favorit atau disukai.

“Kami menentang campur tangan atau pengaruh luar apa pun dalam pemilu Taiwan,” kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Flu Burung Menyerang Mamalia di Dekat Antartika untuk Pertama Kalinya

“Terlepas dari siapa yang terpilih, kebijakan kami terhadap Taiwan akan tetap sama dan hubungan tidak resmi kami yang kuat juga akan terus berlanjut,” lanjutnya.

Amerika Serikat adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan pulau tersebut.

Pemilu ini berlangsung di tengah meningkatnya perang kata-kata antara Taiwan dan China yang memandang pulau tersebut sebagai wilayahnya sendiri meskipun ada keberatan keras dari pemerintah Taiwan. 

Washington ingin mempertahankan status quo pulau yang memiliki pemerintahan mandiri ini.

“Saya perhatikan bahwa pemilu adalah bagian dari proses demokrasi yang normal dan rutin. Beijing akan menjadi provokator jika memilih untuk merespons dengan tekanan atau paksaan militer tambahan,” kata sang pejabat.

Pejabat tersebut memperingatkan bahwa gangguan terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan akan berdampak serius pada perekonomian global dan dampaknya akan berdampak pada semua perekonomian di seluruh dunia.

Baca Juga: Pelaku Kejahatan Berbahaya di Singapura akan Ditahan Tanpa Batas Waktu

Amerika Serikat berencana mengirim delegasi tidak resmi ke Taiwan setelah pemilu untuk mengadakan komunikasi langsung. Pejabat itu mengatakan beberapa mantan pejabat tinggi Amerika kemungkinan besar akan diikutsertakan.

Pejabat itu menambahkan bahwa pengiriman delegasi tersebut merupakan preseden yang baik dan tentu saja konsisten dengan kebijakan satu China.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×