Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran akan meluncurkan satelit pada hari Minggu ini. Namun Amerika Serikat mengatakan proyek ini adalah kamuflase untuk pengembangan rudal balistik yang dilakukan Iran.
"Satelit Zafar akan ditempatkan di orbit hari ini dengan ketinggian 7.400 kilometer," kata Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi, menurut kantor berita resmi IRIB.
Baca Juga: Air China pangkas penerbangan dengan rute China-Amerika Serikat karena virus corona
Iran melakukan setidaknya dua peluncuran satelit yang gagal tahun lalu.
Amerika Serikat mengatakan prihatin bahwa teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir.
Meski Teheran menyangkal bahwa aktivitas satelit adalah kedok untuk pengembangan rudal dan mengatakan tidak pernah mengejar pengembangan senjata nuklir.
Pemerintahan Presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah Washington menarik diri dari perjanjian internasional tahun 2018 yang dirancang untuk mengekang program nuklir Iran.
Baca Juga: Warga AS jadi korban tewas akibat virus corona di Wuhan, China
Trump mengatakan kesepakatan nuklir tidak cukup jauh dan tidak termasuk pembatasan pada program rudal Teheran.
Ketegangan, yang sudah tinggi karena masalah nuklir, semakin meningkat dalam beberapa dekade antara Iran dan Amerika Serikat setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari.
Iran membalas dengan serangan rudal terhadap pangkalan AS di Irak.
Baca Juga: PM Singapura: Kami tidak mengisolasi kota
Iran meluncurkan satelit pertama Omid pada tahun 2009 dan satelit Rasad dikirim ke orbit pada Juni 2011.
Teheran mengatakan pada 2012 bahwa ia telah berhasil menempatkan satelit Navid yang dibuat di dalam negeri.