kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Amukan COVID-19 belum mereda, Singapura laporkan kembali lebih dari 3.000 kasus baru


Kamis, 07 Oktober 2021 / 23:05 WIB
Amukan COVID-19 belum mereda, Singapura laporkan kembali lebih dari 3.000 kasus baru


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Amukan virus corona di Singapura belum mereda. Negeri Merlion melaporkan lebih dari 3.000 kasus baru COVID-19 untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (6/10)

Melansir Channel News Asia, Singapura mencatat 3.577 kasus baru COVID-19 pada Rabu (6/10), meningkat dari 3.486 infeksi di Selasa (5/10). Tambahan kasus baru itu merupakan angka infeksi harian tertinggi selama pandemi.

Di antara kasus baru tersebut, 3.562 merupakan penularan lokal, terdiri dari 2.932 kasus di masyarakat dan 630 di asrama pekerja migran. Selain itu, ada 15 kasus impor, Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan.

Dengan tambahan kasus baru itu, Singapura melaporkan total 113.381 infeksi COVID-19 sejak awal pandemi.

Di hari yang sama, Singapura melaporkan tiga kematian baru akibat COVID-19. Ini menjadikan jumlah kematian akibat virus corona di negara kora tersebut menjadi 133.

Baca Juga: COVID-19 makin menjadi: Singapura laporkan 3.486 kasus, rekor tertinggi baru

Kematian baru tersebut semuanya wanita warga negara Singapura berusia antara 68 dan 102. Ketiga perempuan ini tidak divaksinasi dan memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya.

Sementara untuk mengobati pasien COVID-19, Singapura berencana segera menggunakan pil antivirus yang disebut molnupiravir.

Produsen molnupiravir, MSD mengumumkan pada Rabu (6/10), mereka telah menandatangani perjanjian pasokan dan pembelian dengan Pemerintah Singapura untuk menyediakan pil antivirus tersebut.

MSD, yang dikenal sebagai Merck di Amerika Serikat dan Kanada, mengatakan pekan lalu, hasil uji coba menunjukkan, olnupiravir mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar 50% untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Olnupiravir juga terbukti aktif melawan varian virus corona yang paling umum, termasuk varian Delta yang sangat menular.

Di Singapura, kortikosteroid seperti deksametason adalah "andalan" untuk pengobatan COVID-19 yang parah, Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) mengatakan kepada Channel News Asia.

Selanjutnya: Kasus COVID-19 di Turki terus mendaki, catat rekor tertinggi sejak April



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×